Makanan mengandung Omega 3/Istimewa
Health

Studi Ungkap Suplemen Vitamin D dan Omega-3 dapat Mengurangi Risiko Penyakit Autoimun

Ni Luh Anggela
Selasa, 9 November 2021 - 19:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Anda masih dapat mencegah penyakit autoimun dengan mengonsumsi suplemen vitamin D dan asam lemak omega-3 yang berasal dari minyak ikan, menurut hasil sebuah penelitian. Suplemen vitamin D dan asam lemak omega-3 dapat menjadi pilihan ketika Anda tidak mendapatkan cukup sinar matahari dan mengonsumsi ikan secara rutin.
 
“Jelas, minyak ikan bersifat anti-inflamasi, dan vitamin D baik untuk pencegahan osteoporosis, terutama pada pasien kami yang menggunakan glukokortikoid. Orang-orang yang dinyatakan sehat dan memiliki riwayat keluarga penyakit autoimun mungkin juga mempertimbangkan untuk mulai mengonsumsi suplemen ini,” kata Karen H. Costenbader, MD, MPH, dari Brigham & Women's Hospital di Boston, Massachusetts, melansir Medscape, Selasa (9/11/2021).
 
Costenbader bersama rekan-rekannya melibatkan 25.871 peserta dalam penelitian ini, termasuk 12.786 pria berusia 50 tahun ke atas, dan 13.085 wanita berusia 55 tahun ke atas.
 
Secara acak, peserta diberikan vitamin D 2000 IU per hari atau plasebo, dan kemudian diacak menjadi asam lemak omega-3 satu gram per hari atau plasebo pada kelompok pengacakan primer vitamin D dan plasebo.
 
Pada awalnya, 16.956 peserta diuji untuk vitamin D 25-OH dan indeks omega-3 plasma, rasio asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA) terhadap total asam lemak. Peserta melaporkan sendiri baseline dan semua insiden penyakit autoimun setiap tahun, dengan laporan dikonfirmasi oleh tinjauan rekam medis dan kriteria penyakit bila memungkinkan.
 
Hasilnya, pada 5 tahun masa tindak lanjut insiden penyakit autoimun yang dikonfirmasi telah terjadi pada 123 pasien dalam kelompok vitamin D aktif, dibandingkan dengan 155 pada kelompok vitamin D placebo. Sementara itu pada kelompok omega-3 aktif, 130 peserta mengembangkan penyakit autoimun dibandingkan dengan 148 pada kelompok omega-3 plasebo.
 
Meskipun demikian, Costenbader dan rekan-rekannya mengakui bahwa penelitian ini dibatasi oleh kurangnya populasi yang berisiko tinggi atau kekurangan gizi, di mana efek suplementasi mungkin lebih besar, pembatasan sampel untuk orang dewasa yang lebih tua, dan sulitnya mengkonfirmasi insiden penyakit tiroid autoimun dari laporan pasien.
 

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro