Kawasan Rawajati, Pancoran Jakarta Selatan,  masih direndam banjir setinggi 20-40 sentimeter. Warga di Jalan Bina Warga Rukun Tetangga (RT) 03 RW 07 berupaya mengurai genangan, Senin (8/11/2021)./Antara
Health

Musim Hujan Tiba, Hati-hati Ancaman Leptospirosis Saat Banjir. Ini Gejalanya

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 18 November 2021 - 11:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Saat musim hujan tiba, banyak ancaman penyakit yang bisa menyerang masyarakat.

Mulai dari flu, demam berdarah, hingga Leptospirosis.

Profesor Zubairi Djoerban,  Dokter Spesialis Penyakit dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik mengatakan masyarakat diimbau berhati-hati dengan Leptospirosis.

"Lindungi diri Anda, terutama jika punya luka terbuka. Apalagi hujan akan terus lanjut dalam beberapa hari mendatang," tulisnya di akun twitternya.

Dia memaparkan, leptosirosis ini berbahaya dan bisa memicu gagal ginjal pada penderitanya.

Zubairi menjelaskan bagaimana proses leptosirosis menyerang tubuh manusia.

Pertama, agar tetap hidup, dalam siklus hidupnya, Leptospira bakal mampir dulu ke dalam tubuh hewan. Hewan ini bertindak sebagai penampung perantara (reservoir). Hewan reservoir Leptospira terutama golongan pengerat, seperti tikus.
 
Binatang lain yang juga bisa menjadi reservoir adalah babi, anjing, kucing, atau hewan ternak. Manusia bisa terinfeksi Leptospira jika bersentuhan dengan air kencing hewan reservoir ini. Atau bersentuhan dengan air, tanah, maupun sampah yang tercemar oleh air kencing mereka.
 
Jika terjadi banjir, usahakan agar tidak terjadi kontak langsung dengan air. Misalnya dengan cara memakai sepatu bot atau sarung tangan karet untuk berkebun. Alat-alat itu penting kalau Anda hendak membersihkan pekarangan atau barang yang terkena air banjir.
 
Hati-hati pula jika beli minuman kemasan (kaleng atau plastik). Kalau ingin minum langsung, sebaiknya tempat yang akan bersentuhan dengan mulut dicuci dulu. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di gudang penyimpanan toko. Bisa saja kemasan itu tercemar air kencing tikus.
 
Orang yang terinfeksi Leptospirosis tak semuanya menunjukkan gejala. Gejala bisa saja timbul sekitar 2-3 minggu setelah kontak. Jadi, amat mungkin gejala penyakit muncul setelah banjir surut.
 
Gejala awal orang yang terinfeksi Leptospirosis akan mengalami gejala mirip flu. Seperti demam, menggigil, rasa lemah, dan yang menonjol adalah nyeri otot. Terutama pada betis, punggung, dan perut. Gejala awal biasanya berlangsung 4-7 hari. Panas, kemudian turun.
 
Sebagian orang yang terinfeksi akan sembuh. Sementara sebagian lain panasnya akan kembali naik. Artinya penyakit itu akan masuk ke tahap berikutnya yang lebih berat. Gejalanya: demam dan nyeri otot akan lebih hebat dibanding sebelumnya.
 
Gejala itu ditambah dengan rasa nyeri kepala hebat, kulit dan mata kuning, serta nyeri perut. Ada juga pasien yang mengalami peradangan pada mata. Sehingga matanya merah, bahkan mengalami penurunan kesadaran akibat peradangan pada selaput otak.
 
Untuk diketahui, jika terjadi komplikasi ginjal, maka yang dialami pasien bisa begitu berat--hingga menimbulkan kegagalan fungsi ginjal secara akut. Jika komplikasi-komplikasi yang terjadi pada pasien sangat berat, ya bisa menyebabkan kematian.
 
"Saya rasa kita harus memandang serius untuk menata kota-kota dan daerah-daerah di Indonesia agar tahan banjir. Hujan selalu tak terhindarkan. Banjir selalu mengancam. Ditambah saluran air yang tidak sempurna. Harusnya kita bisa memperbaiki ini semua," tutupnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro