Bisnis.com, JAKARTA - Vertigo lebih dari sekedar rasa pusing, kondisi tersebut menyebabkan segala sesuatu di sekitar Anda terasa seperti berputar. Sensasi yang sangat meresahkan.
Salah satu suplemen alami yang perlu dipertimbangkan adalah jahe, karena penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine melaporkan keberhasilan bubuk jahe dalam mengurangi gejala vertigo.
Delapan sukarelawan mengambil bagian dalam uji coba plasebo double-blind cross-over kecil, di mana jahe mengurangi perasaan vertigo "secara signifikan lebih baik" daripada plasebo. Serangan vertigo dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa hari atau bulan, NHS menunjukkan.
Dr Nayana Ambardekar memverifikasi bahwa vertigo "dipicu oleh perubahan posisi kepala Anda".
Vertigo dapat digambarkan sebagai sensasi:
1. Pemintalan
2. Memiringkan
3. Goyangan
4. Menjadi tidak seimbang
5. Ditarik ke satu arah.
6. Gejala lain termasuk: mual, gerakan mata menyentak, sakit kepala, berkeringat, telinga berdenging dan gangguan pendengaran.
"Gejala bisa berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam atau lebih dan bisa datang dan pergi," kata Dr Ambardekar dilansir dari Express.
Suplemen lain yang dapat membantu meringankan gejala vertigo termasuk gingko, kata WebMD.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology menemukan bahwa ekstrak ginkgo biloba mengurangi asimetri pos pada tikus yang mengalami kerusakan telinga bagian dalam unilateral.
Untuk memperluas, kelompok tikus diobati dengan dosis ginkgo yang berbeda enam minggu sebelum kerusakan telinga bagian dalam dan pasca labyrinthectomy unilateral.
Sedangkan tikus kontrol yang mengalami kerusakan telinga bagian dalam tidak mendapat suplementasi ginkgo.
Perilaku tikus dipelajari selama penelitian, yang meliputi asimetri postural, kemiringan kepala, dan rotasi tubuh.
Di lapangan terbuka, tikus yang diberi suplementasi ginkgo menunjukkan peningkatan mobilitas dibandingkan dengan kontrol.
"Ekstrak Ginkgo biloba EGb 761 meningkatkan motor vestibulo-okular, kompensasi vestibulo-spinal, dan mobilitas setelah [kerusakan telinga bagian dalam]." Para peneliti mencatat.
Dr Ambardekar menyatakan bahwa vertigo "sering disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam".
Salah satu penyebab paling umum adalah vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), di mana partikel kalsium kecil terlepas dari posisi biasanya dan terkumpul di telinga bagian dalam.
BPPV dikaitkan dengan usia yang lebih tua, tetapi perkembangannya dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui.
Lalu ada penyakit Meniere, di mana penumpukan cairan dan perubahan tekanan di telinga menyebabkan episode vertigo.
Penyebab lain dari vertigo adalah neuritis vestibular, di mana infeksi virus menyebabkan peradangan di telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk membantu tubuh merasakan keseimbangan.
