Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan regulasi program pemberian vaksin dosis ketiga atau booster mulai awal 2022 seiring merebaknya varian Omicron. Simak 5 fakta tentang vaksin dosis ketiga Moderna, mulai dari efikasi, dosis, hingga efek samping.
Kementerian Kesehatan RI sebenarnya sudah memberikan vaksin dosis ketiga kepada tenaga kesehatan sejak beberapa bulan lalu. Rencananya, pemerintah bakal mengizinkan penyuntikkan booster bagi masyarakat umum mulai Januari 2022.
Berbeda dengan Indonesia, lebih dari 100 juta orang di AS memenuhi syarat untuk menerima suntikan booster Covid-19 dari Moderna dan Pfizer. Percepatan vaksinasi dosis ketiga dilakukan karena varian Omicron terus menyebar ke seluruh negara bagian.
“Kemunculan varian Omicron [B.1.1.529] baru-baru ini semakin menekankan pentingnya vaksinasi, booster, dan upaya pencegahan yang diperlukan untuk melindungi dari Covid-19,” kata Centers for Disease Control and Prevention (CDC) seperti dikutip dari CNet, Senin (6/12/2021).
CDC menganjurkan suntikan booster untuk warga AS yang berusia di atas 18 tahun enam bulan setelah dosis kedua Moderna atau Pfizer serta dua bulan setelah mendapatkan dosis tunggal Johnson & Johnson.
Meskipun diketahui respons vaksin terhadap varian Omicron, peneliti percaya bahwa suntikan booster dari Moderna dan Pfizer dapat membantu memperlambat penyebaran Covid-19, mengurangi rawat inap, dan risiko kematian.
Vaksin Covid-19 terbukti sangat efektif dalam mencegah rawat inap. Orang yang tidak divaksinasi 10 kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit jika terinfeksi virus Corona.
Bagi Anda yang ingin mendapat suntikan booster, ini 5 fakta tentang vaksin dosis ketiga Moderna mulai dari efikasi, dosis, hingga efek samping seperti dikutip dari CNet, Senin (6/12/2021).
