Ilustrasi - Varian baru Virus Corona SARS-CoV-2./Antara
Health

Indonesia Dinilai Buruk dalam Ketahanan Covid, Begini Data CDC dan Komentar Ahli

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 10 Desember 2021 - 08:42
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Riset Bloomberg menyebutkan Indonesia masuk dalam kategori buruk dalam ketahanan covid-19 dibandingkan negara lainnya.

Dalam daftar yang terdiri dari 53 negara itu, Indonesia menempati urutan ke 52 negara dengan ketahanan covid buruk, dimana terakhir adalah Filipina.

Namun, hasil riset ini berbeda dengan data dari CDC AS yang justru menempatkan Indonesia dalam kategori level 1 rendah penularan.

Dalam situs CDC disebutkan, Indonesia masuk dalam Level 1 yang artinya tingkat Rendah COVID-19 di Indonesia.

Mereka juga tetap menyarankan bagi warganya yang hendak bepergian ke Indonesia untuk sudah divaksinasi lengkap sebelum bepergian ke Indonesia.

Selain itu, wisatawan harus mengikuti rekomendasi atau persyaratan di Indonesia, termasuk memakai masker dan menjaga jarak 6 kaki dari yang lain.

CDC menggunakan data COVID-19 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan sumber resmi lainnya untuk menentukan tingkat THN. Jika suatu destinasi tidak memberikan data, level THN mereka ditetapkan sebagai “tidak diketahui” dan wisatawan disarankan untuk mengikuti rekomendasi THN Level 4.

Ketua Satgas Covid Zubairi Djoerban ikut angkat bicara dalam hasil riset itu.

"Mengapa Bloomberg bersikeras membingkai Indonesia selalu terbelakang. Februari 2021 mereka bilang Indonesia butuh 10 tahun atasi pandemi. Agustus lalu, ketahanan Covid-19 kita dianggap terburuk. Saat ini, kita ditempatkan kedua terbawah. Lebih buruk dari Malaysia. Sentimen?" tulisnya. 

Kasus covid di tanah air juga terhitung rendah saat ini. 

Satuan Tugas Penananganan Covid-19 mencatat kasus terkonfirmasi nasional pada Kamis (9/12/2021) mencapai 220 sehingga kumulatifnya menjadi 4.258.560 kasus.

Sementara itu, kasus sembuh bertambah 296 sehingga jika ditotal menjadi 4.109.364 orang. Lalu, kasus meninggal naik 9 sehingga totalnya menjadi 143.918 orang.

Peningkatan kasus positif dan sembuh pada hari ini merupakan hasil pemeriksaan terjadap 360.510 spesimen dari 267.119 orang.


 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro