Bisnis.com, JAKARTA - Efektivitas vaksin Moderna bertahan hingga 5 bulan setelah dosis kedua. Efektivitasnya adalah 87 persen terhadap infeksi Covid-19, dan 96 persen terhadap rawat inap serta 98 persen terhadap kematian akibat Covid-19. Ini dikonfirmasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Kaiser Permanente di California Selatan.
Penyelidik tambahan di Kaiser Permanente Department of Research & Evolution Katia Bruxvoort mengatakan, penelitian ini memberikan bukti yang meyakinkan tentang efektivitas tinggi vaksin Moderna dalam mencegah infeksi, rawat inap dan kematian akibat Covid-19. Demikian dilansir dari Hey Socal, Jumat (17/12/2021).
"Salah satu aspek penting dari penelitian ini adalah bahwa itu mencakup lebih dari 700.000 orang dewasa dari beragam ras dan etnis, serta memiliki berbagai kondisi mendasar termasuk penyakit kronis, kondisi imunokompromais dan kondisi autoimun," kata Bruxvoort.
Studi yang diterbitkan di The Lancet ini melibatkan 352.878 penerima dua dosis vaksin Moderna yang cocok dengan 352.878 individu yang tidak divaksinasi berdasarkan usia, jenis kelamin, ras dan etnis. Individu yang divaksinasi menerima dua dosis vaksin Moderna dari 18 Desember 2020 hingga 31 Maret 2021. Individu dalam kelompok diikuti hingga 30 Juni 2021.
Selama masa tindak lanjut, infeksi Covid-19 terjadi di antara 289 pasien yang divaksinasi dan 1.144 pasien yang tidak divaksinasi. Efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 adalah 87 persen.
Baca Juga Vaksin Sinovac Diberikan untuk Anak 6-11 Tahun, Remaja dan Dewasa Dikhususkan AZ, Pfizer dan Moderna |
---|
Rawat inap akibat Covid-19 terjadi di antara 13 pasien yang divaksinasi dan 182 pasien yang tidak divaksinasi, dan kematian akibat Covid-19 di rumah sakit terjadi di antara 1 pasien yang divaksinasi dan 25 pasien yang tidak divaksinasi. Efektivitas vaksin terhadap rawat inap adalah 96 persen dan efektivitas vaksin terhadap kematian akibat Covid-19 di rumah sakit adalah 98 persen.
Efektivitas vaksin terhadap infeksi Covid-19 tetap tinggi di seluruh subkelompok usia, jenis kelamin, ras dan etnis, dengan hasil berkisar antara 83 hingga 92 persen.
Sementara itu, efektivitas vaksin lebih tinggi terhadap Covid-19 bergejala (88 persen) daripada Covid-19 tanpa bergejala (73 persen).