Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan muncul tren cara memutihkan gigi dengan metode home bleaching yang bisa dilakukan sendiri di rumah.
Bedanya, jika dulu untuk bisa bleaching gigi seseorang harus pergi ke dokter, kini berkembang teknologi yang memungkinkan melakukan tooth bleaching di mana pun, kapan pun.
Teknologi ini juga sering disebut phonebleaching yang awalnya booming di Amerika Serikat dan Eropa. Namanya disebut demikian, karena alat yang digunakan untuk membersihkan gigi, membutuhkan ponsel atau baterai guna menyalakan device yang disebut LED mouthpiece.
Karena konsepnya menarik, banyak selebritas ikut mempopulerkan tren phonebleaching di media sosial. Tak mengherankan jika permintaan terhadap produk tooth bleaching meningkat. Namun apakah proses pemutihan gigi ini aman bagi kesehatan?
Eka Yudi, dokter gigi dari Indraprastha Dental Care menjelaskan pada dasarnya, home tooth bleaching merupakan perawatan yang membantu pasien mendapatkan gigi putih tanpa perlu ke dokter.
Menurutnya, perawatan ini aman dengan asalkan semua petunjuk penggunaannya dipatuhi sehingga pasien bisa mendapatkan hasil maksimal yang hampir mirip dengan proses bleaching jika pergi ke dokter.
“Proses bleaching tidak akan membuat gigi keropos, bahkan bisa membantu pasien mendapatkan gigi bersih putih,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan gigi manusia memiliki pori-pori kecil yang disebut tubulus dentin. Jika pasien gemar mengonsumsi minuman berwarna gelap seperti kopi, teh, atau cola, maka warna itu lama-lama terserap dan menutupi pori.
"Fungsi bleaching, untuk menyerap noda yang menempel selama bertahun-tahun di gigi sehingga noda yang tadinya menutupi pori dan permukaan gigi, akan terserap gel bleaching sehingga mengembalikan warna putih gigi seperti semula," paparnya.
Meski demikian, dia mengingatkan bleaching gigi bisa menyebabkan tingkat sensitifitas bertambah. Untuk itu, setelah bleaching pasien disarankan menahan diri mengonsumsi minuman terlalu panas atau dingin, karena kondisi giginya sedang sensitif.
"Tapi ini hanya sementara, nanti akan normal kembali. Solusinya bisa dibantu toothpaste khusus gigi sensitif,” jelasnya.
Eka menambahkan, agar tidak mengalami gangguan gusi, produk home bleaching yang digunakan harus dipakai hati-hati, hanya boleh terkena permukaan gigi. Karena jika gel-nya terkena gusi ada kemungkinan iritasi. "Namun itu sementara, karena nanti bisa hilang sendiri tanpa diberi obat oleh dokter," ungkapnya.
Saat ini banyak produk home bleaching beredar di Indonesia dengan beragam harga dan janji bisa memutihkan gigi dengan cepat. Lalu bagaimana cara menemuan produk pemutih gigi yang dapat dipercaya?
Meliani Muljoredjo, pemilik brand Beaudelab menjelaskan, untuk menjaga kesehatan gigi, konsumen harus pintar memilih produk kosmetik. Karena apapun yang diaplikasikan ke tubuh, akan berpengaruh pada penampilan.
Dia menyarankan konsumen kritis memilih produk dengan melakukan pengecekan terlebih dahulu, terutama harus sudah memiliki izin resmi badan kesehatan yang ditunjuk pemerintah seperti teeth whitening Beaudelab yang sudah mengantongi izin BPOM dan mendapatkan FDA approved dari Amerika Serikat.
Produk Beaudelab juga telah dipercaya selebritas karena telah melalui serangkaian uji klinis yang ketat. Sebut saja, ada Baim Wong, Roger Danuarta, Cut Meyriska, Gisella Anastasia, Nagita Slavina, serta pasangan muda, Shahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda.
Meliani menjelaskan, kesehatan konsumen adalah prioritas utama. Karenanya, tim R&D Beaudelab terus mengembangkan produk terbaik bersama dokter, dermatolog, serta mitra lab di tingkat lokal maupun internasional.
“Teeth Whitening Kit kami memiliki dua varian, Deluxe dan Pro dengan kisaran harga 200 - 300 ribu rupiah,” ujar CEO berusia 27 tahun itu.
Selain itu, produk pemutih gigi yang baik, adalah yang memiliki bahan aktif dan metode seperti pemutih gigi di dokter. Jadi bukan sekadar memberikan odol atau karang gigi kemudian menjanjikan efektifitas.
Meliani juga memberi tips kesehatan terkait penggunaan home bleaching agar prosesnya berjalan efektif dan higienis:
1. Jangan pernah saling berbagi LED mouthpiece. Karena sama dengan proses kita melakukan sikat gigi, bisa terjadi perpindahan bakteri mulut jika sering digunakan secara bergantian.
2. Hindari berbagi gel pen produk home bleaching dengan orang lain. Sebab pada gel pen, terdapat bulu sikat yang dapat menjadi jembatan perpindahan bakteri dari satu orang ke orang lainnya.
3. Sekali rangkaian perawatan pemutih gigi berdurasi 7 - 14 hari, dengan pemakaian 1 - 2 kali sehari. Maka disarankan, setelah dua minggu pemakaian, hentikan, jangan terus menerus digunakan. Setelah gigi menjadi putih, retouch bisa kembali dilakukan setelah 2 - 3 bulan pemakaian tooth bleaching pertama.
Agar efektifitas home bleaching bertahan lama, disarankan setelah gigi menjadi putih, kurangi mengonsumsi makanan dan minuman berwarna gelap atau kuning.
Jika gemar melahap masakan berwarna kuning, sebaiknya setelah mengonsumsi makanan mengandung kunyit, misalnya lontong opor atau nasi padang, segera kumur mulut dengan air putih. Hal ini penting untuk menghilangkan flek makanan berwarna kembali menempel di gigi.
Jauhi pula minuman berwarna gelap, karena tidak mustahil gigi yang sudah putih kembali menjadi kuning. Apabila digunakan dengan tepat, produk home bleaching bisa bertahan cukup lama antara 1 - 2 tahun.