Bisnis.com, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Ari Fahrial Syam mengajak semua orang untuk kompak mencegah penyebaran Omicron di Indonesia, mengingat saat ini telah ditemukan 3 kasus Omicron, dimana 1 kasus merupakan kasus transmisi lokal.
"Ingat kembali peristiwa kolapsnya pelayanan kesehatan kita di bulan Juni-Juli 2021. Kami para dokter yang masih praktik di rumah sakit merasakan suasana yang mencekam saat itu," kata Ari melalui pesan yang diterima Bisnis, Senin (20/12/2021).
Saat kondisi sedang kolaps tersebut, pihaknya masih teringat dengan jelas dimana persediaan oksigen sempat kosong, obat-obatan untuk pasien Covid-19 sangat terbatas hingga adanya laporan bahwa pasien yang melakukan isolasi mandiri meninggal di rumah akibat kondisinya yang semakin memburuk dan tidak dapat dievakuasi ke rumah sakit akibat kondisi IGD rumah sakit yang membludak.
Tenaga kesehatan juga berguguran, dimana 30 persen dokter meninggal selama periode ini, dan pemerintah membuka isolasi terpusat di berbagai tempat serta rumah sakit darurat di berbagai kota.
Kala itu juga, kasus baru di Indonesia meningkat tajam 1 juta per bulan dan kasus harian mencapai diatas 55.000 per harinya.
Untuk menyikapi hal itu tidak kembali terulang, Ari menghimbau semua pihak untuk melakukan empat langkah berikut:
1. Masyarakat memperketat prokes, memakai masker dengan baik dan benar untuk mencegah menularkan atau tertular, menghindari kerumunan dan menunda untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara dengan jumlah kasus Omicron yang tinggi, serta melakukan vaksinasi.
2. Pemerintah pusat juga harus tetap menjaga pintu masuk Indonesia dengan ketat dan secara konsisten menerapkan karantina 10 hari untuk semua orang yang datang ke Indonesia tanpa tebang pilih. Juga, sekuensing terus ditingkatkan khususnya untuk kasus positif yang masuk ke Indonesia dan dukungan untuk laboratorium dengan fasilitas NGS untuk pengadaan reagennya.
3. Pemerintah daerah mengumumkan larangan pesta malam tahun baru serta penutupan tempat-tempat rekreasi pada malam tahun baru.
4. Semua stakeholder yang terkait pemeriksaan PCR untuk meng-upgrade agar kemampuan pemeriksaan PCR dapat dimaksimalkan untuk mendeteksi Omicron dengan spike gene target failure (SGTF).
Jika prasyarat tersebut terpenuhi, pihaknya optimistis ancaman gelombang ketiga bisa diantisipasi dengan baik.
"Kalau kita kompak, kita dapat mengendalikan penyebaran varian Omicron ini. Mustinya kita semua bisa bersinergi untuk berkontribusi mengendalikan pandemi ini di bumi pertiwi tercinta," ungkapnya.