Bisnis.com, JAKARTA – Kucing menjadi salah satu penyebab alergi yang umum terjadi. Menentukan penyebab alergi bisa jadi sulit jika ada hewan yang tinggal di rumah.
Dalam rumah sendiri mengandung alergen lain, seperti tungau debu yang dapat menyebabkan gejala serupa. Sangat penting untuk melihat gejala alergi untuk mengonfirmasi alergi hewan peliharaan atau bukan.
Sulit untuk mengakui bahwa kucing yang Anda cintai menyebabkan masalah kesehatan. Banyak orang memilih untuk menahan gejala daripada menyingkirkan hewan peliharaan mereka. Jika Anda bertekad untuk hidup dengan Fluffy, Anda dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan gejala alergi Anda.
Baca terus untuk mengetahui tentang tanda-tanda alergi kucing dan apa yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.
Penyebab Alergi Kucing
Jika anggota keluarga Anda memiliki riwayat alergi, Anda memiliki kemungkinan tinggi memiliki alergi.
Pada dasarnya, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi untuk melawan zat yang mungkin berbahaya bagi tubuh, seperti bakteri dan virus. Pada seseorang yang memiliki alergi, sistem kekebalan salah mengira alergen sebagai sesuatu yang berbahaya dan mulai membuat antibodi untuk melawannya. Inilah yang menyebabkan gejala alergi seperti gatal, pilek, ruam kulit, dan asma.
Dalam kasus alergi kucing, alergen bisa berasal dari bulu kucing Anda (kulit mati), bulu, air liur, dan bahkan air seninya. Menghirup bulu hewan peliharaan atau bersentuhan dengan alergen ini dapat menyebabkan reaksi alergi. Partikel alergen hewan peliharaan dapat terbawa pada pakaian, bersirkulasi di udara, serta mengendap di furnitur dan tempat tidur.
Gejala Alergi
Alergi terhadap kucing terjadi bukan karena Anda memelihara kucing. Alergen bisa saja menempel di pakaian seseorang dan berpindah tempat. Gejala alergi kucing mungkin tidak muncul selama beberapa hari jika tingkat sensitivitas atau alergi Anda rendah.
Tanda-tanda umum alergi kucing biasanya muncul segera setelah Anda bersentuhan dengan bulu kucing, air liur, atau urin.
Berikut gejala yang Anda rasakan jika alergi terhadap kucing, melansir dari Healthline.
- Mata bengkak
- Selaput hidung bengkak
- Radang mata
- Hidung tersumbat
- Ruam di wajah atau leher
- Ruam pada dada bagian atas
- Batuk
- Kesulitan bernapas
- Mengi
Gejala tersebut semata-mata merupakan respons tubuh terhadap alergen. Bahkan orang yang terkena alergi dapat kelelahan akibat batuk terus menerus. Perlu diingat, jika Anda merasakan demam, kedinginan, mual, atau muntah, itu tidak termasuk gejala alergi.
Alergen dari kucing dapat menyebabkan kambuh pada penderita asma akut dan memicu asm akronis.
Bagaimana Tahu Kalau Kita Alergi?
Ada dua cara untuk menguji alergi apa pun, termasuk pada kucing, yaitu tes kulit dan darah. Ada dua jenis tes alergi kulit, yaitu skin prick test dan intradermal skin test. Kedua tes memberikan hasil yang cepat dan cenderung lebih murah daripada tes darah.
Obat-obatan tertentu dapat mengganggu tes kulit, jadi bicarakan dengan dokter Anda tentang tes mana yang terbaik untuk Anda. Tes kulit biasanya dilakukan oleh ahli alergi karena kemungkinan reaksi parah selama pengujian.