Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli telah mengidentifikasi gejala virus corona omicron mirip dengan flu biasa, dan menyarankan masa inkubasi virus.
Gejala Omicron tampaknya lebih ringan secara keseluruhan daripada jenis virus corona lainnya, terutama bagi mereka yang telah divaksinasi.
Konon, orang masih bisa menjadi sangat sakit dan, dalam beberapa kasus, meninggal setelah tertular Omicron.
Data menunjukkan Omicron mungkin memiliki gejala yang berbeda dan seringkali lebih bervariasi.
Tiga gejala resmi Covid menurut NHS adalah batuk baru dan terus menerus, demam, dan kehilangan rasa dan penciuman.
Namun, banyak orang tidak mengalami salah satu dari ketiga gejala tersebut sama sekali.
Banyak orang membandingkan gejala Omicron dengan flu biasa, dengan tenggorokan gatal dan pilek muncul di antara gejala yang paling umum.
Para ahli di seluruh dunia telah mengidentifikasi delapan tanda peringatan Omicron dan memperingatkan bahwa ini kemungkinan besar terjadi pada tahap awal penyakit.
Delapan gejala peringatan dini Omicron menurut data dari Inggris, AS dan Afrika Selatan adalah:
tenggorokan gatal
Sakit punggung bawah
Hidung meler/macet
Sakit kepala
Kelelahan
Bersin
Keringat malam
Pegal-pegal
Gejala-gejala ini mungkin muncul sedini dua hari setelah terkena seseorang yang memiliki Omicron.
Namun, gejalanya bisa memakan waktu lebih lama untuk muncul, bahkan hingga 14 hari setelah terpapar, itulah sebabnya jika Anda telah terpapar virus, Anda harus terus melakukan tes secara teratur (setiap hari) atau mengasingkan diri selama 10 hari.
Ryan Roach, CEO asuransi kesehatan Afrika Selatan Discovery Health, berkomentar bukti anekdot menunjukkan gejala Omicron tampaknya datang dalam waktu tiga hari.
Orang dengan kasus Covid ringan biasanya tidak sehat selama sekitar dua minggu, dan tentu saja, harus mengasingkan diri selama 10 hari setelah gejalanya mulai.
Namun, banyak orang menderita covid yang berkepanjangan, di mana gejala yang tidak menyenangkan berlangsung selama berbulan-bulan.
Data dari studi ZOE Covid memperkirakan pada Desember, 1.418 orang per hari akan terus mengalami gejala selama lebih dari 12 minggu.