Bisnis.com, Jakarta - Dunia kembali digemparkan oleh kemunculan virus Covid-19 varian baru, yaitu Deltacron. Benarkah lebih menular dibandingkan varian Delta dan Omicron?
Hal itu disampaikan langsung oleh Profesor Ilmu Biologi di Universitas Siprus serta Kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler Leondios Kostrikis,
Menurutnya, virus Covid-19 varian Deltacron merupakan strain Covid-19 gabungan varian Delta dan Omicron yang ditemukan di Siprus.
Leon melaporkan bahwa saat ini ditemukan koinfeksi Omicron dan Delta, varian jenis ini merupakan sebuah kombinasi dari keduanya.
"Penemuan itu dinamai Deltacron karena identifikasi tanda tangan genetik mirip Omicron dalam genom Delta," ujarnya dalam sebuah wawancara Sigma TV seperti dikutip NDTV.com, Senin (10/1/2021).
Menurut Leondios Kostrikis dan timnya telah mengidentifikasi 25 kasus seperti itu dengan analisis statistik. Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi infeksi gabungan relatif lebih tinggi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 dibandingkan dengan pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.
Laporan urutan dari 25 kasus Deltakron dikirim ke GISAID, database internasional yang melacak perubahan virus tercatat pada pada 7 Januari 2022.
Pihaknya berpendapat bahwa varian baru Covid-19 jenis ini diklaim sangat menular. Meski demikian, Leon mengatakan para peneliti bakal melihat hasil laboratoriun selanjutnya.
"Kita akan melihat hasil penelitian di masa yang akan datang. Apakah virus jenis ini lebih patologis atau lebih menular?" katanya.