Bisnis.com, JAKARTA - Para pakar kesehatan mendorong pemberian dosis ketiga atau booster kepada orang yang sudah mendapatkan dosis kedua di tengah kemunculan varian Omicron.
Banyak ahli yang merekomendasikan pemberian vaksinasi booster lebih cepat untuk memberikan perlindungan tinggi. Hal ini perlu diperhatian guna meminimalkan penyebaran varian Omicron di masyarakat.
Namun, apakah suntikan tambahan ini bisa membuat Anda sakit atau justru mengarah pada hasil tes Covid-19 yang positif?
Linda Yancey, spesialis penyakit menular di Memorial Hermann mengatakan bahwa mendapatkan suntikan booster merupakan cara terbaik untuk memiliki perlindungan maksimal terhadap Covid-19.
Menurutnya, reaksi terhadap suntikan vaksin booster mirip dengan reaksi terhadap kedua dosis vaksin.
“Pada titik ini, sistem kekebalan tubuh Anda akan melihat ‘the protein spike'. Mereka tahu itu masalah dan akan meresponsnya. Jadi, Anda akan mendapatkan gejala, seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh,” kata Linda melansir dari Khou.com, Selasa (11/01/2022).
Linda menyatakan hal ini adalah pertanda baik. Pasien akan merasakan nyeri dalam beberapa hari. Namun, akan jauh lebih baik daripada pasien merasakan gejala mengerikan akibat terinfeksi Covid-19 dalam beberapa minggu.
Selain itu, dia mengatakan reaksi booster vaksin Covid-19 akan berbeda pada setiap orang. Menurutnya, orang yang lebih muda lebih mungkin mengalami efek samping karena sistem kekebalan mereka yang sehat.
“Mendapatkan booster tidak akan menyebabkan hasil tes Covid-19 positif. Jika Anda mendapatkan booster dan kemudian Anda memiliki tes positif, maka Anda sudah memiliki Covid-19 [sebelum disuntikkan],” tegas Linda.
Namun, dia memperingatkan untuk jangan terburu-buru mendapatkan dosis tambahan karena orang tidak akan mendapatkan hasil maksimal dari vaksin sebelumnya.
Jika baru tiga bulan sejak vaksin awal Anda, Anda sebaiknya menunggu dua dosis tambahannya setelah lima bulan.
"Anda akan mendapatkan lebih banyak manfaat dari booster jika Anda menunggunya,” jelasnya.