Bisnis.com, JAKARTA — Dokter Adam Prabrata berharap masyarakat agar tidak meremehkan Covid-19 varian Omicron, meskipun bergejala ringan, tapi memecahkan rekor rawat inap di Amerika Serikat (AS).
Dokter yang juga aktif mengedukasi kesehatan melalui media sosial ini menyebut, meski memiliki gejala ringan, tetapi masih ada dampak yang disebabkan oleh varian baru Virus Corona tersebut.
“Untuk yang berpikir varian Omicron itu lebih ringan terus, artinya kondisi akan baik-baik saja, bisa coba lihat situasi kasus Covid-19 di negara lain ya, misalnya di Amerika Serikat,” ujarnya, dikutip melalui akun instagram @adamprabata, Senin (17/1/2022).
Dia menjelaskan, bahwa data penelitian di Amerika Serikat, menunjukan varian Omicron memang relatif lebih ringan dibandingkan varian Delta, sebab 53 persen lebih rendah risiko rawat inap
“Bahkan, 74 persen lebih rendah risiko ICU dan 91 persen lebih rendah risiko kematian,” katanya.
Namun, pada saat yang bersamaan, kasus rawat inap Covid-19 di Amerika Serikat (AS) juga memecahkan rekor. Pada 11 Januari 2022 terdapat lebih dari 145.000 kasus yang tercatat.
Kondisi ini bisa terjadi karena meskipun relatif lebih ringan, tapi tidak semua orang pasti lebih ringan bila terkena Omicron, terutama kelompok yang lebih rentan, termasuk lansia, komorbid, dan orang yang belum divaksinasi,” ujarnya.
Selain itu, karena penularannya tinggi, maka kasus akan meningkat sangat tinggi dan menyebabkan kasus rawat inap juga akan tinggi, terutama pada kelompok rentan.
“Yuk tetap prokes dan jangan menyepelekan Omicron,” ujarnya.