Bisnis.com, SOLO - Sebelum mengembuskan nafas terakhir, putri pertama Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono, Maura Magnalia Madyaratry sempat mengutarakan cita-citanya untuk merilis buku.
Nurul Arifin pun menjelaskan bahwa buku yang disiapkan putrinya itu berisi tentang penggambaran diri Maura dan tidak mainstream.
"Dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial," kata Nurul Arifin.
Baca Juga Anak Nurul Arifin Meninggal Serangan Jantung? Ini Alasan Sakit Jantung Terjadi di Usia Muda |
---|
Ia lalu menambahkan, "Dia kan anaknya nyetrik, semalam saja dengerin lagu metal yang ibu belum pernah denger sebelumnya. Menurut dia itu sosial demokrat."
"Dia kan belajar S2 di Sydney University tentang social culture, kebudayaan masa kini yang nerobos segala macam. Dia berminat dengan hal seperti itu," tambah Mayong.
Sementara itu, Lucky yang merupakan salah satu sahabat Maura menambahkan, Maura menuangkan seluruh pengalaman hidupnya dengan jujur di buku tersebut.
"Basically, pengalaman hidupnya dia, baik buruknya, itu sejujurnya diutarakan di situ tanpa berlebihan," kata dia.
Lepas dari itu, di mata Nurul Arifin sebagai ibu, Maura adalah anak yang cantik dan sangat cerdas, serta eksentrik.
"Maura anak yang sangat cantik, sangat baik, sangat cerdas. Mungkin karena cerdasnya itu dia menjadi eksentrik," ujar Nurul.