Bisnis.com, JAKARTA – Anak Nurul Arifin Maura Magnalia meninggal dunia di usia 28 tahun diduga karena serangan jantung.
Bila beberapa dekade sebelumnya penyakit jantung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, sepertinya hal tersebut sudah tidak berlaku lagi saat ini. Pasalnya, saat ini, orang-orang berusia 20-an hingga 40-an lebih sering menjadi korban penyakit kardiovaskular ini.
Ahli Jantung Luke Laffin mengatakan, ada beberapa alasan mengapa ada peningkatan kasus penyakit jantung pada orang yang lebih muda.
“Tapi salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya insiden diabetes tipe 2,” kata Laffin, dikutip dari Cleveland Clinic, Selasa (25/1/2022).
Melansir heart.org, Selasa (25/1/2022), berikut beberapa alasan mengapa penyakit jantung dapat menyerang orang yang lebih muda.
1. Diabetes tipe 2
Laffin mengatakan bahwa diabetes tipe 2 merupakan salah satu faktor risiko terbesar terjadinya penyakit kardiovaskular. Adapun diabetes tipe 2 ini dipicu oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan terlalu banyak makan makanan olahan, obesitas, hingga gaya hidup sedentari.
2. Merokok
Alasan lain mengapa kasus penyakit jantung pada orang yang lebih muda adalah kebiasaan merokok. Mereka yang merokok lebih besar peluangnya mengalami serangan jantung, bila dibandingkan rekan-rekannya yang tidak merokok, menurut berbagai penelitian, dimana risiko tersebut meningkat hingga 8 kali lipat.
Kepala Kardiologi di Research medical Center, Missouri mengatakan, bila Anda orang muda dan ingin terhindar dari serangan jantung, hal penting yang bisa Anda lakukan adalah dengan tidak merokok.
3. Depresi
Faktanya saat seseorang merasa depresi , ini tidak hanya memengaruhi pikiran melainkan juga memengaruhi tubuh Anda, terutama jantung Anda. Ini karena depresi melepaskan hormon stres dan meningkatkan bahan kimia inflamasi yang dapat menyebabkan penyempitan arteri.
Menurut pernyataan ilmiah American Heart Association yang menemukan bahwa penyakit mental dapat menempatkan seseorang pada risiko awal penyakit jantung dan pembuluh darah, remaja yang menderita depresi atau gangguan bipolar harus dipantau untuk penyakit jantung dini.
4. Hiperkolesterolemia familial (FH)
Hiperkolesterolemia familial adalah kelainan genetik yang menyebabkan kadar kolesterol seseorang tinggi sejak lahir. Sekitar 1 dari 250 orang memiliki FH, yang biasanya menyebabkan masalah yang berhubungan dengan kolesterol tinggi seperti aterosklerosis.
Sophocles anggota dewan di FH Foundation sekaligus pengidap FH mengatakan, orang dengan FH melihat penyakit arteri berkembang lebih awal dan lebih cepat daripada mereka yang tidak mengidap FH.
“Kesadaran sangat penting, tetapi hanya 10 persen dari semua kasus FH yang terdiagnosis,” katanya.
5. Ras
Ras dan beberapa faktor risiko dapat bergabung untuk meningkatkan risiko penyakit jantung.
Menurut sebuah penelitian, sekitar 3 dari 4 orang dewasa kulit hitam mengalami tekanan darah tinggi pada saat mereka berusia 55 tahun. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan prevalensinya pada orang kulit hitam di Amerika Serikat termasuk yang tertinggi di dunia.
Meskipun ras tidak bisa diubah, Anda dapat menurunkan risikonya secara signifikan. Misalnya dengan membuat perubahan gaya hidup seperti rutin berolahraga hingga mengurangi asupan natrium.
6. Komplikasi kehamilan
Wanita yang mengalami preeklamsia, diabetes gestasional, berat badan berlebih atau mengalami persalinan prematur selama kehamilan berada pada risiko yang lebih besar untuk penyakit jantung dini.
Menurut Direktur Medis Perawatan Kesehatan Wanita di Princeton di New Jersey Maria Sophocles hal ini karena masalah yang berhubungan dengan arteri biasanya merupakan inti dari kondisi eksklusif kehamilan.
Oleh karena itu, Sophocles menyarankan agar semua wanita perlu berkonsultasi dengan dokter atau bahkan ahli jantung, mengenai masalah terkait jantung jika mereka mengalami masalah terkait kehamilan.