Ilustrasi mimisan
Health

Waspada! Mimisan Bisa Menjadi Tanda Penyakit Serius

Intan Riskina Ichsan
Senin, 14 Februari 2022 - 10:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Mimisan adalah pendarahan dari jaringan di dalam hidung (selaput lendir hidung) yang disebabkan oleh pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan mimisan pada anak-anak terjadi di bagian depan hidung yang dekat dengan lubang hidung.

Prof. Zubairi Djoerban melalui akun Instagram-nya @profesorzubairi berbagi tentang seorang anak yang kerap mimisan. Mimisannya ini tidak tergantung waktu. Bisa siang atau malam dan tidak tergantung kondisi. Mau itu sedang sehat atau sakit, tetap mimisan. Apakah mimisan jadi tanda penyakit serius?

Pada sebagian anak memang ada kumpulan pembuluh darahnya yang rentan alami perdarahan, yaitu Pleksus Kiesselbach. Terletak pada sekat hidung belakang dan berbatasan dengan tulang keras hidung. Perdarahan pada Pleksus Kiesselbach itu bisa berhenti sendiri.

Sedangkan yang sulit berhenti itu jika mimisan terjadi pada perdarahan di bagian belakang hidung dan terjadi pada orang tua, hipertensi berat, atau trauma tulang hidung yang keras. Perdarahan pada bagian depan rongga hidung dapat dicetuskan oleh cuaca, terlalu panas atau terlalu dingin. Infeksi hidung dan alergi juga bisa jadi penyebab.

Kebiasan mengorek lubang hidung juga bisa menyebabkan mimisan. Misalnya menggosok, mengorek, atau meniup ingus terlalu keras, sehingga pembuluh darah pecah. Orang dengan hipertensi, tumor di daerah hidung atau nasofaring, baik ganas maupun jinak, kelainan darah, hemofilia, trombosit terlalu rendah, demam berdarah, juga dapat menyebabkan mimisan.

Solusi terbaik adalah dengan membawa anak yang kerap mimisan ke dokter THT sebagai pengecekan yang lebih pasti. Bila dianggap perlu, dapat dilakukan kateterisasi pada pembuluh darah yang menyebabkan mimisan. Jika diduga ada kelainan pembekuan darah, rujuk ke dokter ahli penyakit dalam konsultan hematologi.

Cara menghentikan mimisan yang paling penting adalah jangan panik. Ajari anak basuh dengan air. Jepit hidung dengan ibu jari dan telunjuk/jari manis. Selipkan kapas yang digulung seperti rokok di lubang hidung yang berdarah.

Tekan sambil terus menjepit ke arah tulang keras hidung. Tahan posisi ini selama sekitar lima menit. Selama menjepit hidung, anak duduk dengan badan condong ke depan agar jika darah mengalir ke mulut tidak tertelan. Dapat pula digunakan es yang ditempelkan pada cuping lubang hidung yang berdarah di perbatasan dengan tulang yang keras, lalu ditekan ke arah bibir atas.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro