Bisnis.com, JAKARTA - Memperingati Hari Perempuan International, Schneider Electric, secara global bekerja sama dengan World Woman Foundation membuat sebuah serial daring berdurasi 60 menit yang menghadirkan potret 60 orang pemimpin wanita, dimana 5 di antaranya merupakan pemimpin di bidang akses terhadap energi.
Perusahaan berharap inisiatif ini dapat menginspirasi generasi yang lebih muda melalui kisah inspiratif para pemimpin wanita.
Schneider Electric secara global memiliki komitmen yang serius dalam mewujudkan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Menciptakan lingkungan yang lebih seimbang dan menentang ketidakadilan sistemik dengan memberdayakan individu untuk menjadi role model yang inklusif dan menjadi agen perubahan yang memberikan dampak sosial yang lebih luas.
Perusahaan juga terus mempromosikan lahirnya pemimpin-pemimpin perempuan di sektor energi dengan meningkatkan proporsi pemimpin perempuan di dalam perusahaan.
Sondang Saktion, HR Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan “Saat ini, sebanyak 22 persen jabatan pemimpin tim di Schneider Electric Indonesia diduduki oleh perempuan dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proporsi ini sampai 40 persen. Kami terus mendorong lebih banyak lagi keterlibatan perempuan di sektor energi melalui program perekrutan dan pengembangan karir bagi lulusan sarjana perempuan.”
Lebih lanjut, Schneider Electric juga menunjukkan komitmen dalam #BreakTheBias dan menentang stereotip gender melalui kebijakan dan inisiatif Global Flexibility at Work yang memungkinkan perempuan dan laki-laki untuk menyeimbangkan hidup dan pekerjaan mereka, dan mendobrak stereotip gender.
“Perusahaan juga terus menfasilitasi dan mendorong sikap inklusif dan adil untuk membangun budaya saling menghormati, percaya, dan peduli. Kami juga mendorong para pemimpin Wanita di Schneider Electric untuk lebih vokal dan menjadi role model dalam mempromosikan kesetaraan gender dan mendorong inklusivitas,” ungkap Sondang.
Di peringatan Hari Perempuan International ini, para pemimpin wanita di Schneider Electric berbagi pengalaman dan pandangannya terkait faktor penting dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pembangunan karakter perempuan Indonesia yang terbebas dari stereotip.
Arie Anggraini Martosugondo, Schneider Electric Indonesia Logistic Director
Menurut ibu 3 anak yang akrab disapa Arie, kesetaraan gender dan penghapusan bias dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Pupuklah sedari kecil agar seorang anak perempuan dilibatkan dalam berpikir dan diskusi. Hal ini akan menambah kepercayaan diri dan mendorong mereka untuk berpikir dan berkarya.
Sebagai salah satu role model pemimpin wanita di Schneider Electric, Arie menekankan pentingnya peran dan pola pikir yang ditanamkan di dalam keluarga terkait peran perempuan di lingkungan keluarga dan perannya dalam pekerjaan. Hal ini sangat berdampak terhadap aktualisasi diri seorang perempuan dalam mencapai potensi tertinggi dari dirinya.
Lebih lanjut perempuan yang mengawali karirnya sebagai IT expert of logistic and distribution system ini menambahkan bagaimana perusahaan melalui kebijakannya yang riil dalam pemberdayaan perempuan juga sangat krusial, terutama dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pemenuhan peran perempuan, baik di dalam pekerjaan maupun keluarga; serta kesetaraan dalam pengembangan karir tanpa melihat gender.
Devina Raditya, Environment & Sustainability Director Schneider Electric - East Asia Japan & International
Devina Raditya atau sering disapa Devina merupakan salah satu pemimpin perempuan asal Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk memimpin divisi Environment & Sustainability Schneider Electric untuk wilayah Asia Timur dan Jepang. Sebelumnya Devina juga telah banyak terlibat dalam mengembangkan strategi global supply chain perusahaan di berbagai negara.
Berbicara mengenai aspek penting dalam mewujudkan kesetaraan gender, Devina menekankan pada prinsip keadilan. Semua orang memiliki hak mendapatkan kesempatan untuk bekerja sesuai dengan minat, bakat dan keahlian masing-masing, terlepas dari kondisi fisik, termasuk gender dan keterbatasan fisik selama mereka dapat memenuhi tuntutan pekerjaan tersebut. Dan perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang dapat mengakomodir tercapainya hal tersebut.
Selain itu, perempuan yang telah menggeluti bidang sustainability selama lebih dari 16 tahun ini, juga mengungkapkan bahwa perlunya peran aktif dan konsistensi semua pihak untuk mendorong terciptanya kesadaran bahwa perempuan dapat mengembangkan diri melalui pendidikan, profesi, dan karir. Perempuan juga perlu diberdayakan untuk dapat mencapai cita-citanya, berani bermimpi (dare to dream) dan bahwa tidak ada yang mustahil (nothing is impossible).
“Schneider Electric menghargai kontribusi perempuan dan ingin membagikan kisah mereka para pemimpin perempuan seperti Ibu Arie dan Ibu Devina sehingga dapat menginspirasi/mendorong generasi mendatang untuk belajar dari mereka. Melalui kisah-kisah ini, kami bertujuan untuk memberdayakan generasi baru wanita muda untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri dan mencapai potensi penuh mereka dengan menemukan versi terbaik dalam dirinya,” tutup Sondang.