Bisnis.com, JAKARTA — Para ilmuwan baru-baru ini menemukan varian virus corona baru yang menggabungkan varian omicron dan varian delta dari virus corona baru.
Varian baru yang disebut "deltacron" menggabungkan protein lonjakan varian omicron dengan "tubuh" varian delta.
Dengan mengingat hal itu, berikut adalah perincian singkat gejala varian Omicron biasa dengan gejala varian Deltacron yang harus diperhatikan.
Gejala Omicron
Pada bulan Januari, gejala telah muncul untuk varian omicron. Business Insider menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study untuk mengidentifikasi 14 gejala varian omicron teratas:
- Pilek
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Batuk terus-menerus
- Suara serak
- Menggigil
- Demam
- Pusing
- Kabut otak
- Nyeri otot
- Kehilangan penciuman
- Sakit dada
Kepala petugas sains di Helix, William Lee, mengatakan bahwa varian Deltacron sendiri belum menimbulkan ancaman khusus bagi populasi manusia karena jumlah kasus yang rendah.
Gejala Deltacron
Baru-baru ini, penelitian meneliti apakah ada perbedaan antara gejala paling umum dari infeksi varian Delta dan gejala penyakit dengan Omicron.
Temuan menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam gejala paling umum yang kemungkinan disebabkan oleh dua varian SARS-CoV-2 yaitu Deltacron. Namun, data yang dilaporkan sendiri ini menunjukkan bahwa orang yang baru-baru ini dites positif Covid-19 mengalami lebih sedikit kehilangan indra penciuman dan perasa.
Selain itu, para pejabat tidak tahu apakah virus yang baru-baru ini berevolusi itu menular, parah, atau apakah itu akan memengaruhi efektivitas vaksin.
Seperti yang telah dicatat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya, satu orang dapat terinfeksi dengan berbagai varian virus SARS-CoV-2. Karena itu, dimungkinkan untuk tertular influenza dan Covid-19 selama pandemi.