Bisnis.com, JAKARTA — Memahami vitamin mana yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh sangat penting. Bagaimanapun, dunia kita tidak steril. Setiap hari, kita terpapar segudang mikroba berbahaya yang terus berkembang untuk menjadi lebih baik dalam menginfeksi kita.
Sulit untuk mengecilkan peran nutrisi dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Sistem kekebalan tubuh kita bisa dibilang bagian paling kompleks dari tubuh manusia selain otak, ini memerlukan lebih dari sekadar mendapatkan beberapa nutrisi khusus untuk menjaganya tetap dalam kondisi terbaik.
Dilansir dari Live Science, terdapat vitamin yang benar-benar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan nutrisi mana yang penting untuk membantu Anda tetap sehat.
Cara Kerja Vitamin Meningkatkan Sistem Kekebalan
Sistem kekebalan Anda bekerja tanpa lelah untuk melawan bakteri dan virus berbahaya yang bersentuhan dengan Anda. Ini adalah salah satu sistem yang paling rumit dan saling berhubungan dalam tubuh manusia, dengan banyak faktor berbeda yang membentuk respons imun Anda. Ini termasuk susunan genetik, usia, status kesehatan, dan tingkat stres Anda.
Diet adalah salah satu kontributor terbesar untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa pola makan Barat modern yaitu tinggi gula, garam, dan lemak, menjadi penyebab peningkatan tajam penyakit kronis di seluruh dunia.
Jika Anda serius ingin meningkatkan kekebalan Anda, Anda mungkin perlu menerapkan perubahan yang bertahan lama dan berjangkauan luas pada kebiasaan diet Anda. Namun, mengatasi kekurangan vitamin dan mineral bisa menjadi awal yang baik.
Baca Juga Dampak Kekurangan Vitamin B12 pada Tubuh |
---|
Mikronutrien berkontribusi pada pertahanan alami tubuh dengan memperkuat penghalang fisiknya (seperti kulit atau mukosa), meningkatkan produksi antibodi dan meningkatkan 'komunikasi' antar sel. Beberapa vitamin cenderung lebih baik dalam mendukung sistem kekebalan Anda daripada yang lain juga.
4 Vitamin Ideal untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan tubuh yang bisa Anda konsumsi:
1. Vitamin C
Vitamin C, atau asam askorbat seperti yang juga dikenal, adalah bahan umum yang akan Anda temukan di banyak obat flu dan pilek yang dijual bebas. Kekurangan vitamin C telah lama dikaitkan dengan fungsi kekebalan yang buruk dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi.
Vitamin C mendukung sistem kekebalan pada berbagai tingkatan. Di antara fungsi lainnya, ia membentengi sel darah putih, mempertahankan penghalang kulit yang kuat dan melindungi terhadap stres oksidatif. Mendapatkan asupan vitamin C yang cukup dapat membantu mengurangi peradangan paru-paru, yang dapat membantu Anda mengatasi Covid-19 dan masalah pernapasan lainnya.
Buah jeruk memiliki konsentrasi asam askorbat tertinggi. Jeruk ukuran sedang mengandung hampir 70mg vitamin C. Namun, sayuran tertentu juga bisa menjadi sumber yang bagus. Satu paprika, mengandung hampir 65mg, sedangkan 100g brokoli menyediakan lebih dari 89mg.
2. Vitamin B
Vitamin B sangat penting untuk keberadaan semua bentuk kehidupan di planet kita, dari bakteri hingga manusia. Ada delapan jenis vitamin B yang berbeda, dan masing-masing bertanggung jawab atas berbagai proses metabolisme dan pengaturan. Sederhananya, tanpa vitamin B kita tidak akan bisa bergerak, berpikir, atau membangun dan memperbaiki jaringan apa pun di tubuh kita.
Ada juga bukti substansial bahwa nutrisi ini memainkan peran penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh kita. Kekurangan asam folat (B9) dan B12 dapat secara drastis mengubah respons imun dengan memengaruhi produksi dan aktivitas sel darah putih. Dapat menyebabkan kondisi yang disebut hyperhomocysteinemia, yang meningkatkan peradangan sistemik dan memicu banyak penyakit lainnya.
Untungnya, Anda bisa mendapatkan vitamin B dari sebagian besar makanan utuh. Selama Anda tetap berpegang pada diet sehat yang kaya akan biji-bijian, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan dan sayuran berdaun gelap.
3. Vitamin D
Vitamin D digunakan secara tidak sadar dalam pengobatan tuberkulosis sebelum antibiotik diperkenalkan. Minyak hati ikan kod dan paparan sinar matahari digunakan untuk mengobati tuberkulosis, kedua perawatan ini kaya akan vitamin D.
Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan beberapa gangguan autoimun, termasuk psoriasis, multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis. Terlebih lagi, zat gizi mikro ini membantu mengaktifkan dan memperbanyak sel darah putih, memperkuat pertahanan kita terhadap berbagai penyakit.
Daging merah, hati, kuning telur, dan ikan berminyak, seperti salmon, sarden, dan mackerel, cenderung mengandung jumlah vitamin D tertinggi. Jika Anda bukan penggemar makanan hewani, jangan khawatir. Banyak negara menambahkan vitamin D ke makanan seperti sereal sarapan, susu nabati atau jamur untuk mencegah defisiensi pada populasi umum.
4. Seng
Seng, meskipun secara teknis bukan vitamin, adalah salah satu nutrisi terpenting bagi kesehatan kita. Ini penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sistem saraf dan reproduksi kita. Tanpa seng, sistem kekebalan tubuh kita juga akan menderita.
Seng memiliki efek langsung pada produksi dan fungsi sel darah putih. Ini juga dapat bertindak sebagai imunostimulan, komponen yang mampu meningkatkan efektivitas respons sistem kekebalan. Selain itu, banyak penelitian telah menunjukkan bahwa seng dapat memberikan sifat anti-kanker, sebagian besar melalui melindungi dan memperbaiki untaian DNA.
Anda dapat menemukan seng di banyak makanan pokok umum, seperti biji-bijian, produk susu, daging, lentil atau kacang-kacangan. Banyak makanan, khususnya sereal sarapan, cenderung diperkaya dengan nutrisi ini juga.