Bisnis.com, JAKARTA - Zat besi bisa menjadi mineral penting untuk tubuh, tapi kenyataannya, kekurangan zat besi adalah salah satu kekurangan yang paling umum di dunia.
Kebutuhan zat besi kita terpenuhi secara endogen (yaitu, berasal dari dalam tubuh dari pemecahan sel darah merah kita sendiri), dan dari sumber eksogen.
Sebagian besar dari kita tidak cukup mengonsumsi sumber eksogen ini. Padahal, kita membutuhkan 8 hingga 27 miligram zat besi setiap hari, tergantung pada jenis kelamin dan tahap kehidupan kita.
Besi terkenal sulit untuk diserap. Sementara, semua orang akan kehilangan sejumlah zat besi (misalnya, dalam urin, keringat, dll.) setiap hari, dan wanita yang sedang menstruasi kehilangan lebih banyak zat besi ketika mereka mendapatkan menstruasi setiap bulan.
Untuk itulah dibutuhkan asupan zat besi eksogen ini.
Diketahui, ada dua jenis zat besi makanan yakni zat besi heme yang berasal dari sumber makanan hewani (misalnya, daging, ikan, dan unggas) dan zat besi non-heme yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Zat besi non-heme tidak diserap semudah zat besi heme, sehingga individu yang tidak makan daging mungkin kesulitan untuk mendapatkan zat besi yang tersedia secara hayati dari makanan mereka.
Jika Anda membutuhkan lebih banyak zat besi, suplemen adalah cara pelengkap untuk meningkatkan asupan Anda. Sejauh bentuknya, ada spektrum kualitas, kelembutan, dan ketersediaan hayati yang luas dalam suplemen zat besi. Jika ragu, carilah suplemen dengan ferrous bisglycinate (yaitu, bentuk chelated asam amino) untuk penyerapan dan kelembutan yang optimal.*
Baik Anda ingin meningkatkan penyerapan zat besi non-heme makanan (hei, vegan!) atau Anda hanya ingin meningkatkan efektivitas suplementasi zat besi Anda, asupan vitamin C ternyata akan membantu Anda mempertahankan kecukupan zat besi.
Bagaimana vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi?
Di usus, zat besi heme dan non-heme dipisahkan menjadi dua kelompok terpisah. Umumnya, penyerapan zat besi heme berlangsung tanpa hambatan, sedangkan zat besi non-heme sangat dipengaruhi oleh nutrisi lain yang ada dalam makanan terakhir Anda.
Baca Juga 3 Cara Optimalkan Zat Besi Pada Anak |
---|
Nutrisi tertentu seperti fitat anti-nutrisi (bentuk simpanan fosfor yang ditemukan dalam biji-bijian, biji-bijian, dan kacang-kacangan), polifenol fitonutrien (senyawa organik yang ditemukan pada tumbuhan), dan kalsium mineral lainnya menghambat penyerapan penuh zat besi non-heme.
Untungnya, vitamin C bekerja untuk meningkatkan bioavailabilitas zat besi non-heme.* Selain itu, vitamin C mengoptimalkan penyerapan zat besi dari transferin (protein yang mengangkut zat besi melalui darah), memastikan bahwa zat besi tidak hanya diserap dengan baik tetapi juga didistribusikan secara efisien di tubuh juga.