Bisnis.com, JAKARTA—Berpuasa mengakibatkan adanya perubahan yaitu mulai dari frekuensi makan, komposisi makanan, waktu tidur, hingga intensitas aktivitas fisik. Maka dari itu penting untuk tetap sehat selama berpuasa dan setelah lebaran.
Selain saat berpuasa, orang cenderung mengalami kenaikan berat badan saat lebaran karena merupakan momentum banyaknya makanan ciri khas setahun sekali yang malah membuat kalap atau over eating.
Tips sehat menu menjelang lebaran ada tiga sebagaimana yang dikatakan oleh Researcher & Health Educator Nutrifood Research Center, Rendy Dijaya, S.Si. yaitu hindari makan porsi besar secara langsung, konsumsi menu seimbang, dan perhatikan asupam gula, garam, dan lemaknya.
“Karena sering kali kalap jadi kita harus aware dengan cara lebih nahan. Caranya dengan porsi kecil yang lebih bermanfaat untuk kelebihan kalori. Kalo porsinya besar kan space-nya banyak jadi kelebihan kalori. Selain itu menu harus bergizi seimbang secara nutrisi makro (karbohidarat protein lemak) maupun mikro (vitamin mineral),” jelas Rendy pada Senin (25/04/2022).
Rendy melanjutkan, asupan gula, garam, dan lemak harus diperhatikan dan tidak boleh berlebih. Adapun Batasan maksimal asupannya untuk gula adalah 50 gram, garam 5 gram, dan lemak 67 gram. Maka dari itu, coba untuk mengurangi agar tidak berlebihan.
“Cara mengurangi gula yaitu dengan manis alami buah atau dengan pemanis rendah kalori, mengurangi garam dengan penggunaan rempah, jamur, dan mengurangi kondimen seperti saus, sambal, kecap. Untuk mengurangi lemak bisa kurangi metode masak deep fry karena ketika menggoreng secara minyak banjir, lemak menyerap ke makanan apalagi jika bertepung yang bisa mengangkat minyak,” katanya.
Sayangnya, kenaikan berat badan yang dialami selama masa liburan tetap bertahan pada waktu 6 minggu setelah liburan dan mencapai 51% dari total kenaikan berat badan tahunan. Hal ini jika tidak diperhatikan dengan baik menyebabkan masalah kegemukan di usia lanjut
Menjaga berat badan tidak cukup menjaga pola makan saja, tapi ada tiga pilar yaitu makan, tidur, dan olahraga. Aktivis fisik yang tinggi membantu mencegah kenaikan berat badan dan juga menjaga penurunan berat badan karena program diet. Tidur juga penting dan agak berisiko mengalami kenaikan berat badan jika kurang dari 5 jam perharinya.
Certified Nutrition and Wellness Consultant & Co-Founder MUFIT, Aldis Rusli, SKM, CNWC, merekomendasikan untuk tetap melakukan berbagai olahraga selama bulan puasa. Bisa dimulai dari paling dasarnya.
“Ketika berpuasa paling dasar meningkatkan aktivitas fisik bisa dengan berjalan kaki, memperbanyak waktu berdiri, naik turun tangga, bersih-bersih rumah, hingga rutin cuci mobil bisa dilakukan setiap hari. 3-5x seminggu bisa olahraga ringan, lalu 2-3x kali olahraga outdoor,” jelas Aldis.
Menurut Aldis, perbedaan olahraga antara sebelum berpuasa dan saat berpuasa ada pada intensitasnya.
“Berbeda intensitas, nah yang biasa intensitas sedang ke tinggi, kalo puasa intensitas rendah ke sedang. Tips olahraganya itu dilakukan pada waktu yang tepat yaitu jam 4 sore, terutama memang ada hormon-hormon yang harus disalurkan secara apositif sehingga terjadi pembakaran lemak, gula, dan lainnya yang lebih optimal. Pastikan juga nutrisi terpenuhi saat sahur dan berbuka,” lanjutnya.
Terdapat tiga jenis olahraga yang memberikan dampak dengan fungsi spesifik. Ada stretching namun perbanyak gerakan statis, aerobic seperti jogging dan sepeda, lalu olahraga strength dengan cara latihan beban atau menggunakan alat.
Untuk mendukung kesehatan dan menjaga berat badan yang ideal, program Nutricare akan dilaksanakan pada Juni mendatang melalui Zoom Meeting setiap Sabtu jam 9-11 pagi. Nantinya peserta akan mendapatkan personal report, akan dianalisa asupan gula, lemak, serat dan proteinnya. Termasuk 1x kelas psikologi, 2x kelas edukasi kesehatan, dan 1x kelas sharing pengalaman nyata perubahan pola hidup.