Bisnis.com, JAKARTA – Batman dan Iron Man dikenal sebagai pahlawan super (superhero) dengan kekayaan yang fantastis lantaran keduanya sama-sama digambarkan sebagai pengusaha dari perusahaan besar.
Batman merupakan jati diri seorang anak bernama Bruce Wayne dari pemilik perusahaan Wayne Enterprises, dalam identitas publiknya Bruce merupakan sosok industrialis dan miliarder.
Meskipun dia tidak memiliki kemampuan manusia super, dirinya adalah salah satu pria terpintar dan petarung terhebat di dunia. Kecakapan fisik, kecerdikan teknis, dan pemikiran taktisnya membuatnya menjadi lawan yang sangat berbahaya. Dia juga merupakan anggota pendiri Justice League.
Sementara itu, Iron Man merupakan identitas dari Anthony Edward Stark (Tony Stark) pemilik perusahaan Stark Industries yang memiliki banyak julukan, seperti A Genius, Billionaire, Playboy, Philantropist.
Kendati demikian, mendekati Idulfitri 1443 Hijriah, tentunya tidak lepas dari momentum membayar zakat sehingga bagaimana jika kedua tokoh tersebut akan membayar zakatnya, khususnya zakat harta.
Dikutip dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat mal adalah berasal dari kata bahasa Arab yakni 'maal' yang artinya harta atau kekayaan. Perhitungan besaran zakat mal adalah dengan mengalikan jumlah harta dengan 2,5 persen, jika harta telah memenuhi syarat.
Baca Juga Berapa Bayar Zakat Fitrah Tahun 2022? |
---|
Sebagai contoh untuk zakat kekayaan atau penghasilan nisab yang berlaku adalah 85 gram emas. Jika harga emas per gram saat ini adalah Rp 975.000, maka batas nisab adalah Rp82.875.000
Alhasil, apabila seorang muslim memiliki kekayaan minimal Rp 82.5875.000 atau setara 85 gram emas dan sudah mengendap selama setahun (mencapai haul), maka wajib menunaikan zakat.
Dikutip melalui berbagai sumber, informasi atas kekayaan dari Bruce Wayne cenderung bervariasi yaitu sekitar US$13 miliar atau sekitar Rp188 triliun untuk asetnya sehingga dirinya perlu membayar zakat sekitar Rp4.700 miliar.
Selanjutnya, Bruce yang merupakan pemilik Wayne Enterprises juga memiliki Wayne Manor dengan kisaran harga sekitar US$137 juta sekitar Rp1,98 triliun. Namun, sebagai aset non-produktif yang aktif digunakan, maka Wayne Manor tidak dikenakan zakat.
Bruce baru wajib membayar zakat apabilia dirinya memiliki rumah yang tidak ditinggali dan hanya dijadikan aset untuk investasi/ untuk disewakan.
Dikutip Car Buzz, tampilan mobil terbaru dari The Batman merupakan Chevrolet Camaro tahun 1960-an dengan elemen Ford Mustang dan Dodge Charger yang langka dapat dijual dengan harga lebih dari US$100.000 atau sekitar Rp1,4 miliar.
Selanjutnya, menurut The Mirror, Batsuit membutuhkan Bruce Wayne untuk merogoh kocek minimal US$1 juta atau sekitar Rp14 miliar, sebab harga yang diperkirakan tersebut lantaran kostum ini memiliki teknologi tinggi seperti night vision dan radio komunikasi.
Beralih ke Iron-Man, menurut perhitungan Digital Synopsis, kekayaan Tony Stark adalah US$1.6 miliar atau setara dengan Rp21,5 triliun. Jumlah ini dihitung dari kekayaan Tony Stark dari Iron Man 1 hingga Iron Man 2, mencakup koleksi Iron Man Suit, koleksi mobil, teknologi Jarvis, dan rumah Stark di Malibu.
Berdasarkan ketentuan zakat harta, perhitungan dilakukan per tahun. Perhitungan berikut dilakukan dengan asumsi saat Tony Stark selesai dari pertempuran di Iron Man 2, dan sedang masa rehat menuju Iron Man 3.
Semua koleksi Iron Man Suit dari Mark 1 – Mark 7 yang digunakan Tony Stark nilainya mencapai US$ 1.4 miliar atau setara dengan Rp19,5 triliun. Selesai pertempuran di Iron Man 2, maka semua koleksi Iron Man Suit Mark 1-7 hanya menjadi koleksi di rumahnya dan tidak digunakan.
Dengan kondisi tersebut, maka semua pakaian tersebut wajib dibayarkan zakatnya. Barang yang menjadi aset koleksi dan tidak digunakan sehari-hari, maka wajib dikenakan zakat sehingga koleksi Iron Man Suit Mark 1-7 dikenakan zakat harta sebesar 2,5%, sehingga Tony harus membayarkan zakat senilai Rp487 miliar.
Selanjutnya, Tony Stark pun merogoh kocek US$600 juta atau setara dengan Rp7,9 triliun untuk membangun Stark Tower yang terletak di Manhattan yang berfungsi sebagai markas dan terhitung sebagai aset properti.
Stark Tower digunakan secara aktif sebagai pusat riset dengan pengembangan energi yang sustainable. Dengan asumsi bahwa Stark Tower tidak disewakan untuk keperluan komersil maka Stark Tower dianggap sebagai aset non-produktif dan tidak dikenakan zakat.
Selanjutnya adalah Stark Mansion atau rumah Tony Stark yang berlokasi di Malibu dengan harga rumah yang ditaksir bernilai sekitar Rp333 miliar. Selama kurun waktu Iron Man 1-Iron Man 2, Stark Mansion ini diketahui sebagai satu-satunya rumah Stark yang ditinggali sehari-hari. Sebagai aset non-produktif yang aktif digunakan, maka Stark Mansion tidak dikenakan zakat.
Tony Stark baru wajib membayar zakat kalau dia punya rumah yang tidak ditinggali dan hanya dijadikan aset untuk investasi/ untuk disewakan.
Harta selanjutnya adalah J.A.R.V.I.S Super Computer yaitu sistem AI (Artificial Intellegence) Stark yang membantu pekerjaan dia sebagai Iron Man, di mana harga sistem yang sangat cerdas ini setara dengan Rp132 miliar.
Kendati demikian, karena JARVIS adalah benda yang aktif digunakan oleh Stark, maka JARVIS tidak dikenakan zakat.
Terakhir, Tony memiliki hobi mengoleksi dan mengotak-atik mobil mewah. Jika kita melihat koleksi mobil Tony, maka kita tahu bahwa Tony punya banyak koleksi mobil mewah, mulai dari Ford Flathead Roaster tahun 1932, Audi R8, hingga Tesla Roadster.
Beberapa mobil digunakan secara aktif, misalnya Rolls Royce yang dibawa Happy di sirkuit Monaco (Iron Man 2) dan Audi R8 yang dikemudikan saat membawa maket Stark Expo (Iron Man 2). Sementara sisanya hanya menjadi koleksi yang berada di bengkel Tony.
Mobil yang hanya dijadikan koleksi inilah yang wajib dibayarkan zakatnya sebesar 2,5 persen. Total mobil koleksinya ini senilai Rp11,9 miliar, sehingga nilai zakat yang harus dibayarkan sebesar Rp299 juta.