Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi lebih dari 228 kasus hepatitis akut misterius di seluruh dunia. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan melaporkan 3 bayi meninggal dunia akibat penyakit misterius tersebut.
Dari kasus di seluruh dunia, setidaknya 17 pasien membutuhkan transplantasi hati. Padahal, hepatitis berat dengan gagal hati akut jarang terjadi pada anak-anak yang sehat.
Berikut fakta-fakta penyakit hepatitis akut misterius pada anak seperti dilansir dari WebMD, Rabu (4/5/2022) yang saat ini sudah masuk ke Indonesia.
5 Fakta Hepatitis Akut Misterius pada Anak
1. Penyakit Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati dan dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau efek samping suatu pengobatan. Kasus hepatitis dapat memiliki berbagai gejala, termasuk mual , muntah, sakit perut, urin berwarna gelap , perubahan warna kuning pada kulit dan/atau mata, demam , dan kelelahan.
“Sebagian besar anak dalam kasus yang dilaporkan menunjukkan gejala gastrointestinal seperti muntah, diare, dan sakit perut ,” kata Norberto Rodriguez-Baez, profesor pediatri di University of Texas Southwestern Medical Center dan direktur medis hepatologi. program di Pusat Medis Anak di Plano, Texas.
2. Kasus Pertama Hepatitis Akut Misterius
Dilansir dari laman resmi Kemenkes, Selasa (3/5), Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris mengenai 10 kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya pada anak-anak. Seluruh kasus di rawat di rumah sakit. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan, tapi virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan pada 8 April 2022. Pada penyelidikan tersebut, ditemukan 74 kasus di Inggris dimana 6 anak diantaranya telah menjalani transplantasi hati. Hingga 11 April 2022, belum ada laporan kematian akibat kasus Hepatitis Akut.
WHO melaporkan kasus terbaru per 21 April 2022 di beberapa negara. Negara-negara tersebut antara lain Inggris 114 kasus, Spanyol 13 kasus, Israel 12 kasus, AS 9 kasus, Denmark 6 kasus, Irlandia dibawah 5 kasus, Belanda 4 kasus dan Italia 4 kasus. Selain itu, kasus ditemukan pula di Norwegia sebanyak 2 kasus, Perancis 2 kasus, Romania 1 kasus dan Belgia 1 kasus.
3. Penyebab Hepatitis Akut Misterius
Maraknya kasus hepatitis pada anak yang merebak pada saat ini, para peneliti menduga dan tengah mengkaji teori bahwa penyebab penyakit hepatitis akut misterius ini adalah adenovirus.
Seperti sebuah virus umum yang sebabkan berbagai penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronchitis, pneumonia dan diare. Yang menjadi sorotan, tak satu pun virus penyebab hepatitis A, B, C, dan E ditemukan menginfeksi anak-anak dalam wabah Hepatitis Akut ini. Para tenaga Kesehatan justru menemukan jenis virus adenovirus tipe 41, di hampir dari setengah dari kasus di seluruh dunia.
Adenovirus menyebar melalui tetesan pernapasan, kontak pribadi, dan melalui benda-benda yang disentuh orang yang ternfeksi. Lebih dari 50 jenis adenovirus dapat menginfeksi manusia. Yang paling umum biasanya menyebabkan penyakit pernapasan, tetapi beberapa juga menyebabkan gejala di usus yang mengarah ke hepatitis parah, namun hal tersebut masih dalam penyelidikan.
“Hubungan antara infeksi adenovirus dan kasus hepatitis akut parah pada anak-anak ini saat ini sedang diselidiki,” kata Rodriguez-Baez dari UT Southwestern Medical Center.
4. Gejala Hepatitis Akut Misterius
Menyikapi kasus yang banyak menyerang anak-anak tersebut, para orang tua dihimbau untuk selalu waspada. Meskipun demikian, orang tua diminta untuk tidak panik dan tetap senantiasa menjaga kebersihan serta memperhatikan protokol kesehatan.
"Diagnosis adenovirus seharusnya tidak membuat Anda secara refleks khawatir, karena hal tersebut akan memperumit komplikasi KLB ini," ujar Klatte, seorang dokter di Dayton Children Care Hospital.
Dia mengatakan peran orang tua dalam pencegahan kasus hepatitis akut ini sangatlah besar. Orang tua harus secara adaptif menyadari gejala awal hepatitis seperti gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna the tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.
"Jika orang tua melihat gejala ini segera bawa anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan segera menghubungi pihak terkait," ucapnya.
5. Pencegahan Hepatitis Akut Misterius
Dalam kasus hepatitis berat, dia mengatakan beberapa obat dapat dijadikan sebagai alternatif penyembuhan, tergantung pada penyebabnya. Jika pengobatan tidak membantu, barulah pasien akan menerima transplantasi hati untuk pengobatan lebih lanjut.
Dari 500-600 transplantasi hati yang dilakukan pada anak-anak setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 10 persen dilakukan karena hepatitis parah yang menyebabkan gagal hati akut.
"Kita perlu melihat bagaimana kasus-kasus saat ini memengaruhi angka-angka tersebut. Kami belum melihat cukup data untuk mengetahui apakah angka-angka itu akan berubah,” jelasnya.
Menurutnya, hal yang dapat dilakukan orang tua secara dini untuk menekan penyebaran kasus hepatitis misterius ini adalah dengan menjaga kebersihan tempat tinggal dan makanan yang akan dikonsumsi anak.
"Orang tua harus senantiasa membimbing anak untuk tetap menerapkan protokol Kesehatan, dan sebisa mungkin menghindari kepanikan," katanya.