Bisnis.com, JAKARTA — Para peneliti telah menunjukkan untuk pertama kalinya pada tikus bahwa masalah jantung yang terkait dengan flu tidak disebabkan oleh peradangan hebat di paru-paru, seperti yang telah lama diperkirakan.
Sebaliknya, studi Ohio State University mengungkapkan, malfungsi listrik dan jaringan parut jantung yang terlihat pada beberapa pasien flu yang paling sakit disebabkan oleh infeksi influenza langsung pada sel-sel jantung.
Melalui Medical Xpress, tim peneliti telah melihat partikel virus flu dalam sel jantung tikus yang terinfeksi dalam penelitian sebelumnya, tetapi tidak dapat mengatakan dengan pasti kehadiran mereka yang mendorong kerusakan jantung.
Ketika peneliti menginfeksi tikus dengan virus flu yang diubah secara genetik yang tidak dapat bereplikasi di sel jantung, tikus tersebut mengembangkan gejala flu inflamasi klasik tetapi tidak ada komplikasi jantung.
Ini membuktikan infeksi langsung pada jantung yang mendorong komplikasi ini. Telah ditetapkan untuk beberapa waktu bahwa pasien flu yang dirawat di rumah sakit dapat mengembangkan masalah jantung. Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa sekitar 12% orang dewasa di Amerika Serikat yang dirawat di rumah sakit karena flu selama delapan tahun mengalami komplikasi jantung serius yang tiba-tiba.
Dalam studi tahun 2019, tikus yang terinfeksi flu yang tidak memiliki gen IFITM3 memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan masalah jantung. Tikus-tikus ini tidak hanya sangat rentan terhadap flu, tetapi juga kekurangan protein antivirus yang sama yang juga dimiliki beberapa orang yaitu ekitar 20% orang China dan 4% orang Eropa memiliki varian genetik yang menyebabkan defisiensi IFITM3.
Untuk penelitian ini, para peneliti mengubah genom strain flu H1N1 sehingga virus tidak dapat membajak sel-sel jantung untuk membuat salinannya sendiri. Mereka menyuntikkan virus yang diubah dan virus kontrol ke tikus normal dan tikus yang tidak memiliki IFITM3.
Para peneliti mendeteksi lebih sedikit kerusakan otot jantung, biomarker yang lebih rendah untuk cedera sel, lebih sedikit jaringan parut, atau fibrosis, jaringan jantung dan penurunan masalah sinyal listrik di jantung tikus yang menerima virus yang diubah secara genetik.
Influenza cenderung memfokuskan sebagian besar upayanya pada infiltrasi paru-paru, tetapi umumnya tidak ada dalam darah atau organ lain. Maka dari itu masih banyak yang harus dipelajari dan masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana penelitian ini dapat mempengaruhi pengobatan pasien flu yang dirawat di rumah sakit dengan komplikasi jantung.