Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia baru-baru ini memberikan himbauan terkait munculnya kasus Monkeypox yang dikonfirmasi telah ditemukan di Inggris.
Hingga saat ini WHO mengkonfirmasi setidaknya terdapat 6 kasus cacar monyet atau Monkeypox di Inggris. Lantas apa sebenarnya cacar monyet yang belakangan tengah menjadi sorotan ini?
Monkeypox adalah virus zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia dari hewan) dengan gejala yang sangat mirip dengan yang terlihat pada pasien cacar. Penularan dari hewan ke manusia (zoonotik) dapat terjadi dari kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi.
Virus ini pertama kali teridentifikasi pada manusia di tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia 9 tahun di wilayah di mana cacar telah dieliminasi pada tahun 1968. Virus cacar monyet adalah virus DNA beruntai ganda yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae .
Mengingat virus ini disebarkan langsung oleh hewan ke manusia, daerah hutan hujan tropis seperti Afrika Tengah dan Barat menjadi negara yang paling rentan terdampak wabah ini. Ada dua clade genetik yang berbeda dari virus monkeypox, yakni clade Afrika Tengah (Congo Basin) dan clade Afrika Barat.
Sejak pertama ditemukan, kasus cacar monyet telah dilaporkan pada manusia di 11 negara Afrika – Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone , dan Sudan Selatan.
Namun, yang perlu menjadi catatan adalah cacar monyet ini merupakan penyakit kesehatan masyarakat global yang penting karena tidak hanya mempengaruhi negara-negara di Afrika Barat dan Tengah, tetapi seluruh dunia.
Pada tahun 2003, wabah cacar monyet pertama terjadi di luar Afrika tepatnya di Amerika Serikat dan dikaitkan dengan kontak oleh seekor anjing yang terinfeksi. Wabah ini menyebabkan lebih dari 70 kasus cacar monyet di AS.
Cacar monyet juga telah dilaporkan dari Nigeria ke Israel pada September 2018. Sementara di Inggris virus ini terjadi pada beberapa tahun terakhir, tepatnya September 2018, Desember 2019, Mei 2021 dan Mei 2022. Tak hanya di Inggris, beberapa kasus cacar monyet juga kembali teridentifikasi di beberapa negara non-endemik lainnya.