Ilustrasi Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5/Antara
Health

Subvarian BA4 dan BA5 Terdeteksi di Indonesia, Seberapa Berbahaya?

Alifian Asmaaysi
Jumat, 17 Juni 2022 - 10:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah terdeteksi di Indonesia. Namun, seberapa berbahaya subvarian Covid--19 terbaru yang jadi biang kerok lonjakan kasus?

Hal tersebut dibenarkan oleh Kementerian Kesehatan RI yang mengumumkan bahwa sebanyak 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 terdeteksi pada 6 Juni 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini mengklasifikasikan subvariant BA.4 dan BA.5 sebagai "variant in concern" atau varian sedang dalam pengawasan. Status tersebut ditetapkan seiring meningkatkan kasus positif Covid-19 di berbagai negara di dunia.

Para ahli badan kesehatan terkemuka diberbagai negara telah memperingatkan bahwa tren peningkatan infeksi kemungkinan akan meningkat pada Juni hingga September mendatang.

Robert Koch Institute (RKI), sebuah organisasi kesehatan yang bermarkas di Jerman, melaporkan bahwa subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki kemampuan untuk berkembang lebih cepat daripada varian lainnya.

Dilansir dari DW.com, RKI juga menyimpulkan bahwa subraian BA.4 dan BA.5 diprediksi akan menjadi biang kerok di balik kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 secara global.

Berikut Fakta-fakta Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

1. Kapan Subvarian BA.5 Pertama Kali Ditemukan?

Varian BA.5 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan yang sempat menggegerkan negara itu pada awal Mei 2022. Namun, berdasarkan laporan yang dibagikan, gelombang berikutnya relatif kecil dan saat ini sudah mereda.

Di Portugal, varian BA.5 telah menginfeksi setidaknya 80 persen dari semua daftar infeksi baru. Jika dibanding dengan varian sebelumnya yakni BA.2, varian ini dinilai jauh lebih tidak menular. 

Sementara di Indonesia, hingga saat ini dilaporkan setidaknya terdapat 4 kasus subvarian baru BA.4 dan BA.5 dengan rincian, 1 orang positif BA.4 dan 3 orang dilaporkan positif subvarian BA.5.

Subvarian ini pertama kali teridentifikasi pada 6 Juni 2022. Pasien positif BA.4 dan BA.5 ini diduga merupakan pelaku perjalanan luar negeri delegasi pertemuan the Global Platform for Disaster Risk Reduction di bali yang berlangsung pada 23 hingga 28 Mei 2022 lalu.


2. Tingkat Kesakitan Rendah

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan subvarian Omicron lainnya, infeksi BA.4 dan BA.5 cenderung lebih ringan daripada infeksi jenis Covid-19 lainnya, seperti delta.

Merujuk pada rilis yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, dilaporkan bahwa kondisi klinis yang ditunjukkan oleh keempat orang yang telah terkonfirmasi positif subvarian BA.4 dan BA.5 cenderung ringan.

1 orang positif BA.4 dilaporkan tidak bergejala. Sementara 3 orang positif BA.5 dilaporkan bahwa dua orang tidak bergejala, dan satu orang bergejala ringan dengan gejala klinis seperti pegal dan sakit tenggorokan.

3. Efek Vaksin Booster

Perlindungan yang diberikan oleh vaksin Covid-19 sebetulnya perlahan-lahan akan berkurang seiring berjalannya waktu karena tingkat antibodi akan berangsur menurun.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada yang sepenuhnya terlindungi dari subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Namun dalam kasus ini, tingkat kematian dan keterisian rumah sakit cenderung landai.

Menurut para ahli, hal tersebut dikarenakan jutaan orang telah divaksinasi atau diasumsikan telah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Sehingga, membuat kekebalan umum populasi lebih tinggi daripada pada disaat awal pandemi.

Namun demikian, RKI merekomendasikan agar orang tua dan orang-orang dalam kelompok berisiko untuk segera mendapatkan vaksin booster demi perlindungan ekstra.

Selain itu, menerapkan kembali disiplin protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan) juga menjadi langkah awal sebagai bentuk tindakan pencegahan dari gelombang Covid yang tidak diinginkan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro