Kebanyakan Duduk Tingkatkan Risiko Sakit Jantung dan Kematian Dini/ilustrasi
Health

Kebanyakan Duduk Tingkatkan Risiko Sakit Jantung dan Kematian Dini

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 22 Juni 2022 - 13:02
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam sebuah penelitian yang melacak lebih dari 100.000 orang dewasa dari 21 negara selama lebih dari 10 tahun, orang yang kebanyakan duduk di siang hari berisiko mengalami kematian dini dan penyakit jantung.

Kombinasi dari duduk lama dan tidak aktif secara fisik sangat berbahaya – hampir sama buruknya dengan merokok.

Tetapi, risiko itu bisa diperkecil jika Anda meningkatkan aktivitas fisik lainnya.

"Jika Anda bekerja dan harus duduk dalam waktu lam, berolahraga lebih banyak dapat membantu mengimbangi risikonya," kata peneliti studi Scott Lear, PhD, seorang profesor di Universitas Simon Fraser di Vancouver dilansir dari Webmd.

Studi menunjukkan bahwa duduk selama 8 jam atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko 20% lebih tinggi terkena penyakit jantung atau kematian karena sebab apa pun selama masa studi, dibandingkan dengan mereka yang duduk hanya setengah dari waktu tersebut. Pengasuh yang lama juga 49% lebih mungkin mengalami gagal jantung.

Bahkan duduk selama 6 hingga 8 jam setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian dini 12% lebih tinggi dan risiko penyakit jantung 13% lebih tinggi.

Ini berlaku untuk orang yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi, berpenghasilan menengah, dan berpenghasilan rendah.

Manfaat kesehatan dari aktif secara fisik juga jelas dalam penelitian ini. Orang yang paling banyak duduk dan paling tidak aktif memiliki risiko tertinggi (risiko hingga 50% lebih besar), tetapi untuk orang yang paling banyak duduk dan aktif, risikonya hanya 17%.

Terakhir, mereka yang duduk paling sedikit dan paling aktif memiliki risiko kematian dini dan penyakit jantung paling rendah.

Krumholz mengatakan hubungan antara duduk dan kematian dini dan penyakit jantung adalah "masuk akal, dan solusinya - lebih banyak aktivitas fisik - memiliki sedikit kerugian dan banyak keuntungan."

"Ketika masyarakat kita semakin beralih ke lebih banyak waktu di depan layar dan lebih sedikit aktivitas fisik, kita perlu mempertimbangkan efek apa yang mungkin terjadi pada kesehatan dan fungsi jangka panjang kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro