Bisnis.com, JAKARTA - Bisakah seseorang terinfeksi ulang Covid-19? Jawabannya sangat bisa. Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis (SLUSOM) telah ditemukan bahwa orang yang terkena infeksi ulang virus Corona justru memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi.
Lebih dari setengah miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona atau Covid-19 setidaknya satu kali. Tak hanya itu saja, orang yang telah pulih dari infeksi virus Corona sekali juga dapat mengembangkan infeksi ulang lagi, dan secara data global, orang menunjukkan bahwa mereka telah terinfeksi Covid-10 secara berulang.
Dalam beberapa kasus, beberapa orang yang terserang Covid-19 bahkan dapat terinfeksi hingga tiga kali. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa beberapa serangan virus Corona dapat memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesehatan Anda.
Melansir dari timesofindia.com pada Kamis, (30/6/2022), Fakultas Kedokteran Universitas Saint Louis telah melakukan penelitian dengan menyelidiki dampak berbagai infeksi Covid-19 pada sistem kekebalan tubuh.
Adapun, populasi penelitian tersebut adalah 257.427 peserta yang tertular Covid-19 hanya sekali dan 38.926 peserta yang pernah mengalami dua atau lebih infeksi ulang virus SARS-CoV-2.
Kelompok pun menguji pada kasus reinfeksi dengan total 12,29 persen, di mana hasilnya ditemukan bahwa 0,76 persen orang telah terinfeksi tiga kali, dan 0,08 persen dari orang tersebut memiliki empat atau lebih infeksi.
"Terkait distribusi waktu rata-rata antara infeksi kedua pertama adalah 79 hari. Sedangkan median dari distribusi waktu antara infeksi kedua-ketiga adalah 65 hari," kata penelitian tersebut seperti dikutip dari Times of India, Jumat (30/6/2022).
Para peneliti telah menemukan bahwa ada risiko rawat inap yang lebih tinggi , komplikasi kesehatan yang bertahan lama setelah setiap infeksi ulang oleh virus, terlepas dari status vaksinasi orang tersebut.
Dalam sebuah pernyataan peneliti mengatakan, orang yang pernah terinfeksi satu kali, punya risiko yang rendah, lalu risiko yang rendah ini akan meningkat pada seseorang yang terinfeksi dua kali, dan orang yang telah terinfeksi sebanyak tiga kali, punya risiko komplikasi yang lebih tinggi lagi.
Temuan penelitian telah menyoroti bahwa seseorang perlu waspada, jika mereka telah terinfeksi lebih dari sekali, karena hal ini dapat menurunkan kekebalan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, penelitian telah mengumpulkan data yang menegaskan bahwa varian Omicron SARS-CoV-2 punya potensi lebih tinggi untuk menularkan, sehingga seseorang dapat terinfeksi kembali
Data dari penelitian menunjukkan bahwa mereka yang terinfeksi ulang dengan Covid-19 lebih dari satu kali memiliki peningkatan risiko beberapa komplikasi kesehatan seperti komplikasi kardiovaskular dan pembekuan darah. Seseorang yang terinfeksi ulang Covid-19 juga dapat memiliki konsekuensi parah bagi paru-paru.
Tak hanya itu, adanya virus yang aktif dalam tubuh juga dapat menyebabkan masalah ginjal, masalah neurologis dan masalah muskuloskeletal. Orang juga dapat mengembangkan diabetes atau gangguan kesehatan mental.
Sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini menemukan bahwa virus Covid-19 meningkatkan risiko gagal jantung, serangan jantung, dan stroke hingga lebih dari 50 persen, terlepas dari faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, atau etnis.
Selain itu, dampak komplikasi akibat virus corona sudah dirasakan oleh pasien di seluruh dunia dalam arti yang lebih permanen akibat gejala saat infeksi Covid-19 atau sebelumnya. Meski beberapa orang telah menderita gejala Covid-19 yang lama selama hampir dua tahun, ada kekhawatiran bahwa mereka tidak ditanggapi dengan serius.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda dan mencari perawatan yang diperlukan jika Anda mengalami gejala seperti kelelahan, demam, malaise pasca-aktivitas, sesak napas, jantung berdebar dan kabut otak.