Ilustrasi pria mengalami gejala kanker paru-paru/Freepik
Health

Gejala Awal Kanker Paru yang Harus Diwaspadai

Mia Chitra Dinisari
Senin, 1 Agustus 2022 - 20:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hari Kanker Paru Sedunia diperingati pada tanggal 1 Agustus setiap tahun untuk menciptakan kesadaran tentang penyakit dan menyoroti pentingnya deteksi dini melalui skrining kanker paru-paru.

"Kanker paru-paru mempengaruhi kedua jenis kelamin dan dapat muncul dengan segudang gejala. Meskipun terutama terlihat pada perokok, 10 hingga 15 persen kanker paru-paru juga terjadi pada bukan perokok," kata Dr. Viswesvaran Balasubramanian, Konsultan Intervensi Pulmonologi dan Obat Tidur, Yashoda Rumah Sakit Hyderabad dilansir dari Times of India.

Pada tanda-tanda awal penyakit yang melemahkan, Dr. Viswesvaran Balasubramanian mengatakan biasanya pasien dengan kanker paru-paru merasakan batuk terus-menerus atau batuk dengan garis-garis darah sesekali, nyeri dada, kesulitan bernapas, kehilangan berat badan dan nafsu makan.

"Namun beberapa pasien juga dapat mengalami gejala yang bervariasi seperti suara serak, kelelahan, nyeri tulang, berat di dada atau dengan gejala yang berhubungan dengan organ yang telah menyebar kanker," tambah ahli tersebut.

Mengenai gejala kanker paru-paru, Dr Balasubramanian mengatakan sebagian besar kasus bergejala, tetapi beberapa pasien mungkin tidak menunjukkan gejala dan didiagnosis secara kebetulan pada rontgen dada atau CT scan.

Apa penyebab kanker paru-paru?

Kanker paru-paru dapat berupa sel kecil dan bukan sel kecil. Ini mungkin dimulai di paru-paru individu atau dapat disebabkan oleh metastasis di mana sel-sel kanker menyebar dari satu organ ke organ lainnya.

Salah satu penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok. Kanker paru-paru juga disebabkan ketika seseorang terpapar zat berbahaya seperti asbes untuk jangka waktu yang lebih lama. Paparan bahan kimia berbahaya di rumah dan di tempat kerja juga membuat seseorang rentan terhadap kanker paru-paru.

Orang yang memiliki riwayat kanker paru-paru dalam keluarga juga cenderung mengembangkan penyakit ini.

​Siapa yang berisiko terkena kanker paru-paru?

Orang yang merokok berada pada risiko tertinggi terkena kanker di paru-paru.

Prevalensi kanker paru-paru di kalangan non-perokok juga terlihat. Perokok pasif, atau mereka yang secara pasif merokok melalui udara yang dikeluarkan oleh perokok terdiri dari 10-15% dari mereka yang terkena kanker paru-paru.

Penggunaan suplemen beta-karoten yang berlebihan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru terutama pada mereka yang merokok atau terpapar asbes.

“Satu studi terhadap 29.000 perokok pria menemukan peningkatan 18% pada kanker paru-paru pada kelompok yang menerima 20 mg beta-karoten sehari selama 5 hingga 8 tahun. Studi lain terhadap 18.000 orang menemukan 28% lebih banyak kanker paru-paru pada orang dengan riwayat kanker paru-paru. merokok dan/atau pajanan asbes. Orang-orang ini mengonsumsi 30 mg beta-karoten selain 25.000 Unit retinol (suatu bentuk vitamin A) sehari selama 4 tahun," demikian bunyi laporan MayoClinic.

Namun, memiliki jumlah beta-karoten yang cukup dari makanan alami sangat membantu bagi tubuh.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (US CDC) juga mengatakan bahwa orang yang minum air yang mengandung arsenik dan radon juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang mengancam jiwa ini.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro