Bisnis.com, JAKARTA — Menguap adalah fenomena fisiologis yang dapat terjadi pada manusia, anjing, monyet, burung, dan hampir semua spesies vertebrata selain jerapah.
Menguap diidentikkan dengan rasa mengantuk karena ingin tidur.
Ternyata, menguap memiliki manfaat bagi individu dan kelompok.
Berikut 3 manfaat potensial dari menguap yang bisa membawa hal baik bagi Anda, dilansir dari Psychology Today:
1. Meningkatkan Kinerja Atletik
Menguap mampu membuat seseorang merasa lebih baik. Sejauh ini, menguap tidak meningkatkan kadar oksigen secara keseluruhan namun dapat berguna dalam pelatihan pernapasan. Ada tingkat pelepasan CO2 (karbon dioksida) yang bermanfaat secara langsung, tetapi tingkat itu dapat dicapai dengan tiga siklus pernapasan besar.
2. Meningkatkan Aktivitas Area Kecil Otak
Berdasarkan studi pemindaian otak, menguap meningkatkan aktivitas area kecil otak yang disebut precuneus, yang memainkan peran penting dalam orientasi spasial, memori, dan kesadaran. Jadi, menguap dapat membantu kita dengan fokus dan perhatian.
Menguaplah sebanyak mungkin dalam sehari. Baik ketika Anda bangun, ketika Anda menghadapi masalah yang sulit di tempat kerja, ketika Anda bersiap untuk tidur, dan kapan pun Anda merasa marah, cemas, atau stres. Karena setelah itu mampu fokus kembali.
3. Fungsi Sosial
Terdapat fungsi sosial dari menguap. Menguap merupakan isyarat sosial untuk menghindari suatu keadaan tergantung pada situasinya, bisa juga merupakan panggilan untuk kewaspadaan. Dalam perjalanan keluarga, misalnya, seorang pengemudi yang menguap merupakan sinyal penting bahwa mereka perlu istirahat.
Efek kewaspadaan menguap ditunjukkan dari sebuah penelitian, orang yang menyaksikan menguap lebih mungkin untuk mendeteksi ancaman di lingkungan mereka daripada mereka yang tidak.
Menguap memiliki fungsi pensinyalan yang berbeda, ada interaksi signifikan untuk mendeteksi keadaan. Fungsi pensinyalan ini sebenarnya dapat melampaui kewaspadaan dan empati. Namun, anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tampaknya memiliki gangguan kemampuan untuk menguap secara menular.
Orang yang menguap terlalu banyak kemungkinan menderita menguap patologis, yang dipicu oleh penyakit atau reaksi yang merugikan terhadap pengobatan. Menguap yang tidak normal juga dikaitkan dengan migrain parah, depresi klinis, dan stroke berat. Orang yang memakai antidepresan, khususnya serotonergik seperti Prozac, juga dapat menderita kondisi ini.
Terlepas dari hal tersebut, menguap bukan hanya cara yang baik untuk mencegah kita tertidur di malam hari jika sedang bekerja, tetapi juga dapat membantu kita fokus untuk memaksimalkan kinerja kita dan menjaga kita tetap aman di lingkungan yang kurang aman.