Bisnis.com, JAKARTA - Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tentu akan menjadi film yang bakal ditunggu tahun ini, di mana film ini akan segera tayang di bioskop pada 8 September 2022.
Nantinya, film yang merupakan remake dari film box office asal Korea Selatan dengan judul sama karya sutradara Hwan-kyung Lee akan digarap oleh rumah produksi, yakni Falcon Pictures.
Beberapa Negara yang Lakukan Remake Miracle In Cell No 7
Baca Juga 7 Film Falcon Pictures yang Wajib Ditonton Sepanjang 2022: Miracle In Cell No.7 hingga Warkop DKI |
---|
Sebagai informasi, Indonesia adalah negara ketujuh yang me-remake film Miracle In Cell No 7. Sebelumnya, ada negara Turki, Filipina, Arab, Spanyol, India, dan Kanada.
Setelah Indonesia, giliran Amerika yang akan me-remake film tersebut.
Berikut beberapa versi remake dari beberapa negara atas film Miracle in Cell No 7.
1. Indonesia
Meski, bisa dikatakan film Miracle in Cell No 7, tak begitu banyak memberi perubahan dalam versi Indonesia. Sebab, film originalnya masih berasal dari Asia sehingga punya nilai-nilai yang sama dengan yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga 7 Film Falcon Pictures yang Wajib Ditonton Sepanjang 2022: Miracle In Cell No.7 hingga Warkop DKI |
---|
Tapi, film ini pun membuat perubahan dalam sistem hukumnya, di mana asas hukum Indonesia tentu berbeda dengan Korea Selatan. Hal ini harus disesuaikan, sebab hal-hal yang berurusan dengan hukum tentu cukup riskan dan berbahaya. Tak hanya itu, film remake buatan Indonesia ini akan menyesuaikan iklim negara yang akan sangat mempengaruhi sekali pada kunci di problem solving film Korea itu
2. Turki
Berbeda dengan Indonesia, yang menggunakan judul sama persis dengan versi aslinya. Tapi, berdasarkan keterangan dari Cosmopolitan, film yang dirilis tahun 2019 itu menampilkan judul baru ‘7 Kogustaki Mucize atau Yedinci Kogustaki Mucize’
Film yang disutradarai oleh Mehmet Ada Öztekin ini mendapat respon positif dan sukses menyabet sejumlah penghargaan, salah satunya adalah Best Movie dalam Turkey Youth Awards 2020.
Namun, perubahan besar terjadi di akhir film tersebut, di mana sang ayah dan anak perempuan dipersatukan kembali di luar penjara dan tidak mati. Sebuah artikel dari Decider menulis bahwa tahanan lain bernama Yusuf Aga, yang "kehilangan putrinya sendiri dengan cara yang dia yakini adalah kesalahannya," memutuskan untuk mati menggantikan Memo. Rekan tahanan Memo bekerja sama dengan sipir, dan penjaga penjara menukar Memo dan Yusuf Aga pada menit terakhir.
3. Filipina
Film yang dirilis tepat di hari Natal 2019, memberikan sedikit perbedaan elemen dari versi aslinya, yaitu soal tipe sel penjara yang digunakan. Apabila,di Korea, setiap sel memiliki pintu besi yang menutupi ruangan. Hal ini berbeda dengan Filipina, di mana selnya berupa jeruji besi, sehingga sangat tidak memungkinkan untuk menyembunyikan anak kecil.
Untuk mengakalinya, anak dari tokoh utama disembunyikan di bawah kasur yang ditutupi oleh kain gorden. Beberapa elemen kultur juga nampaknya disesuaikan oleh negara tersebut. Berdasarkan IMDb, film yang disutradarai oleh Nuel Crisostomo Naval mendapat rating 7.5/10 dari 1,288 voters.
4. India
Di India, film yang punya alur sama tersebut, diberi judul Pushpaka Vimana dengan disutradarai oleh S. Ravindranath yang dirilis pada tahun 2017 sempat dianggap sebagai hasil remake dari film Miracle in Cell No.7. Menggunakan bahasa lokal India, yakni bahasa Kannada, film ini dibintangi oleh Ramesh Aravind yang memerankan sosok ayah. Sementara itu, aktris Rachita Ram dan Baby Yuvina Parthavi berperan sebagai putri atau sang anak.
Namun, melansir kabar dari The News Indian Express, bahwa sutradara S Ravindranath mengklaim bahwa Pushpaka Vimana bukanlah remake dari Miracle in Cell No 7, melainkan sebuah film yang terinspirasi dari empat film. “Konsep bioskop adalah seputar penerbangan. Saya telah mengambil inspirasi dari empat film - Life is Beautiful, I am Sam, Miracle in Cell No 7 dan Pursuit of Happiness,” katanya.
5. Spanyol
Menurut laporan dari Sports Chosun, perusahaan produksi baru Rock and Ruz di Spanyol telah menandatangani kontrak hak remake dengan tim Miracle in Cell No.7. Rock and Ruz didirikan oleh Miguel Ruz, yang juga produser Netflix asli Black Mirror.
Berdasarkan Variety, proyek baru mereka, Miracle in Cell No.7 yang digarap pada akhir tahun 2021 lalu, diharapkan menjadi sebuah karya yang melampaui batas-batas nasional dan ras hingga mampu menyampaikan emosi universal untuk penonton di masa depan.
Ada juga harapan yang tinggi tentang pemeran utama dari remake yang akan datang, menurut berita, Mario Casas, yang dipuji sebagai aktor terbaik di Goya Awards 2021 (dikenal sebagai Spanish Academy Awards) akan menjadi orang yang memainkan aktor utama.
6. Arab dan Kanada
Terakhir, untuk ulasan film Miracle in Cell No.7 yang diadaptasi oleh kedua negara ini tidak memberikan informasi yang lengkap seperti negara lainnya. Namun, secara garis besar film ini punya alur cerita yang sama, di mana mengisahkan tentang seorang ayah yang berkebutuhan khusus yang hidup bersama putrinya. Diceritakan bila sang ayah sangat menyayangi putrinya tersebut harus berurusan dengan hukum.
Sinopsis Film Miracle In Cell No 7
Film "Miracle In Cell No.7" sendiri berasal dari Korea Selatan. Film ini menceritakan tentang kisah seorang ayah yang dituduh melakukan tindak kejahatan dan akhirnya diseret ke dalam penjara.
Oleh sebab itu, ayah tersebut pun harus berpisah dengan putri kecilnya. Namun pada akhirnya, sang anak pun dapat berhasil masuk ke dalam penjara secara diam-diam. Selain menyuguhkan kisah pilu, film ini juga sekaligus menyajikan komedi. Film versi Korea dari judul ini pun banyak menguras emosi para penontonnya.
Secara jalan cerita, film Miracle In Cell No 7 versi Indonesia tidak jauh berbeda dengan versi Korea. Bercerita tentang seorang ayah berkebutuhan khusus bernama Dodo Rozak (Vino G Bastian), yang harus masuk penjara karena adanya ketidakadilan hukum. Dodo tidak bisa berbuat apa-apa saat harus berpisah dengan sang putri, Kartika (Graciella Abigail).
Sama seperti versi Korea-nya, di dalam penjara no 7, Dodo bertemu dengan teman-teman sesama narapidana dengan karakter yang berbeda-beda, mereka adalah Japra (Indro Warkop), Zaki (Tora Sudiro), Asrul (Bryan Domani), Yunus (Rigen), dan Atmo (Indra Jagel).