Bisnis.com, JAKARTA - Cokelat selama ini identik sebagai camilan manis dari luar negeri, dimana Swiss dan Belgia dikenal sebagai salah satu negara produsen coklat terbesar.
Tapi, di Indonesia juga ada wilayah yang menjadi penghasil cokelat terbesar lho.
Seperti diketahui, jika cokelat berasal dari tanaman kakao. Kakao, merupakan suatu komoditas yang menjadi bagian dari kehidupan manusia modern saat ini.
Selain menjadi bahan baku pembuatan permen cokelat, biji buah kakao yang telah difermentasi selanjutnya dijadikan bubuk yang disebut cocoa powder dan juga lemak nabati berupa cocoa butter.
Cokelat dalam bentuk bubuk banyak dipakai sebagai bahan campuran untuk membuat berbagai macam produk makanan dan minuman, seperti susu, selai, roti, dan lain–lain. Sedangkan lemak kakao adalah bahan baku berbagai industri kimia, makanan, dan obat obatan (farmasi).
Dikutip dari laman resmi BKPM, salah satu lokasi penghasil kakao adalah Sulawesi Barat, dengan persentase kapasitas produksi di Sulawesi Barat menyumbang sebesar 9,71 persen dari total produksi kakao di Indonesia.
Kakao merupakan komoditi andalan Kabupaten Polewali Mandar. Kakao dibudidayakan di hampir seluruh kecamatan dengan luas areal pertanaman 48.929,50 Ha, dan melibatkan petani sebanyak 46.554 KK pada 8 Kecamatan yang merupakan sentra produksi kakao, yaitu Kecamatan Tubbi Taramanu, Bulo, Mapilli, Tapango, Luyo, Matangnga, Binuang dan Anreapi.
Produksi kakao di Kabupaten Polewali Mandar sebagai komoditas andalan di sub sektor perkebunan memiliki produksi terbesar di Kecamatan Tubbi Taramanu sebesar 5.559,98 ribu ton dengan luas areal pertanaman 6.602,3 ribu Ha.
Kabupaten Polewali Mandar merupakan penghasil kakao terbesar di Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2021 yaitu sebesar 55% kontribusi dari seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat.
Dikutip dari laman resmi dagperinkopukm.sulbarprov.go.id, salah satu produk cokelat asli Sulbar ini yakni Macoa (Mandar Cocoa), yang merupakan brand atau merek cokelat asal Polewali Mandar yang diproduksi oleh CV Putra Mataram.
CV Putra Mandar merupakan perusahaan pertama di Sulawesi Barat yang mengolah hasil pertanian kakao Sulawesi Barat menjadi bubuk kakao dan cokelat batang. CV Putra Matara sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2015.
Saat ini produk Macoa tersebar di beberapa toko oleh-oleh, hotel, cafe, dan bandara di Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Selain itu, produk Macoa dapat dipesan secara online.
Bagas Adhadirgha Sekjen HIPMI mengatakan dengan adanya sumber ini bisa menjadi peluang bisnis menjanjikan di wilayah tersebut, terutama untuk pengusaha di lingkungan tersebut.
Dia mengatakan potensi kakao itu bisa diekspor ke luar negeri lebih diperluas. Selama ini, katanya, sudah ada beberapa pengusaha yang juga mengekspor hasil panen kakaonya ke salah satu merk Cokelat terkenal di Eropa.
“Dari sini saya yakin jika pengusaha muda bergandengan tangan, mempelajari teknik pengelolaan coklat yang tepat, tentunya ini akan menambah value added coklat Sulbar yang nantinya akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan ekonomi daerah," ujarnya.
Apalagi, katanya, karena menurut data Sulbar ini merupakan salah satu lokasi penghasil Kakao dengan persentase kapasitas produksi menyumbang sebesar 9,71 persen dari total produksi Kakao di Indonesia.