Bisnis.com, JAKARTA - Di Indonesia, varian mi instan dibuat sedemikian rupa dengan ragam citarasa yang diadaptasi dari lidah masyarakat. Kaum bergaji sering menyebut penganan ini sebagai solusi saat tanggal tua.
Mengapa? Karena mi instan selain murah, tetapi juga praktis dan mengenyangkan. Selain itu, mi instan juga menawarkan rasa yang beraneka ragam. Namun, tahukah bahwa dibalik itu semua, mi instan menyimpan sederet bahaya yang mengintai.
Berikut ini deretan bahaya mi instan untuk kesehatan dari berbagai sumber!
1. Dapat mengganggu proses pencernaan
Mi instan rendah protein dan serat. Padahal peran protein bisa membantu program penurunan berat badan, dengan meningkatkan rasa kenyang lebih lama. Selain itu, rendahnya serat juga akan membuat proses pencernaan terganggu.
2. Menyebabkan kenaikan berat badan
Selain rendah protein dan serat, mi instan juga rendah vitamin dan mineral. Rendahnya nutrisi ini jika ditambah dengan tingginya kalori yang dihasilkan akan memicu kenaikan berat badan.
Lalu, sistem pencernaan yang buruk akibat konsumsi mi juga menambah rumit kondisi dalam tubuh.
3. Dapat merusak hati
Konsumsi mi instan terlalu banyak juga bisa dapat merusak hati. Hal ini dikarenakan mi instan merupakan olahan yang mengandung zat adiktif, pengawet, perasa dan pemanis buatan.
Kombinasi ini akan menyebabkan hati kerepotan dan stres. Lalu menyimpan lemak dan selnya sendiri. Semakin lama, lemak unu kana menumpuk dan merusak hati, sehingga fungsinya juga terganggu.
4. Berdampak buruk pada otak
Mengapa mi instan bisa berdampak buruk pada otak? Sebab mi instan mengandung mononatrium glutamat (MSG). Ini merupakan zat adiktif untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi NSG berlebih dapat menimbulkan kondisi kesehatan yang buruk, seperti berdampak buruk pada otak, peningkatan tekanan darah, penambahan berat badan, serta picu sakit kepala.
5. Minim nutrisi
Mi instan memang praktis dan enak, namun ini juga tidak memiliki kandungan nutrisi yang menjanjikan. Sebab mi instan justru akan menyumbang banyak kalori, gila, lemak jenuh dan rendah protein serta serat. Sehingga tidak bisa membantu fungsi organ ataupun sel tubuh seperti layaknya penganan sehat.
6. Bisa picu kanker
Mi instan mengandung natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius seperti, tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal hingga kanker pankreas.