Bisnis.com, SOLO - Kasus gagal ginjal akut pada anak tengah mendapat perhatian dari Kemenkes dan BPOM.
Kasus ini bermula dari laporan adanya gagal gunjal misterius di Gambia. Sekitar 70 anak di Gambia meninggal dunia karena gagal ginjal misterius ini.
Bukan hanya di Gambia, di Indonesia karus serupa juga sedang terjadi. Hingga Selasa, 18 Oktober 2022, Kemenkes melaporkan ada 189 anak yang meninggal.
Imbas dari kasus ganguan ginjal akut ini, Kemenkes untuk sementara melarang peredaran ibat cair atau sirup dari pasaran.
Hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan jika obat sirup yang beredar juga mengandung kontaminan etilen glikol dan dietilen glikol.
Dua kandungan ini dicurigai sebagai penyebab gagal ginjal akut pada anak.
Hingga saat ini diketahui bahwa setidaknya ada empat obat sirup yang disebut mengandung zat tersebut.
Empat obat yang dimaksud adalah Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.
Namun menurut BPOM, obat-obatan yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol tersebut tidak dijual di Indonesia.
Meski demikian, BPOM tetap berharap orangtua waspada karena ada kemungkinan kontaminan di obat sirup yang beredar di tanah air. Oleh sebab itu, pemerintah saat ini tengah melakukan penelitian tentang kandungan di obat-obatn sirup yang dijual di tanah air.
Kemenkes sendiri telah merinci gejala gagal ginjal akut pada anak, yakni sebagai berikut.
Gejala gagal ginjal akut pada anak:
1. Anak mengalami diare, mual, muntah, dan demam selama 3-4 hari.
2. Anak mengalami batuk, pilek, dan mudah mengantuk.
3. Anak mengalami buang air kecil yang sedikit.
4. Air seni anak memiliki warna pekat.
5. Tidak ada urin selama 6-8 jam.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, orangtua diharapkan membawa anak mereka ke fasilitas kesehatan setempat.