Bisnis.com, JAKARTA - Merek produk olahraga Adidas telah mengakhiri kemitraannya dengan Kanye West atas komentar antisemitnya.
West dan Adidas tercatat menjalin kerja sama untuk kolaborasi mode yang dikenal sebagai Adidas Yeezy, tujuh tahun lalu.
“Adidas tidak mentolerir antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya. Komentar dan tindakan Ye baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati, dan keadilan.” ujar pernyataan perusahaan dilansir dari variety.
Adidas mengatakan bahwa setelah melakukan “tinjauan menyeluruh”, mereka memutuskan untuk mengakhiri kemitraan, berhenti memproduksi produk bermerek Yeezy, dan membatalkan semua pembayaran ke perusahaannya. "Adidas akan menghentikan bisnis Adidas Yeezy dengan segera," kata pernyataan itu.
Merek tersebut memperkirakan penghentian kemitraan Yeezy akan berdampak negatif pada pendapatan bersih Adidas pada tahun 2022 sebesar US$250 juta, meskipun perusahaan menambahkan bahwa penurunan tersebut diperkirakan akan berlangsung singkat.
Adidas juga menambahkan dalam pernyataan bahwa itu adalah "pemilik tunggal dari semua hak desain" di bawah kemitraan, tidak diragukan lagi merupakan peringatan bagi kubu West jika rapper itu mencoba mereproduksi desain dengan pabrikan baru.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Forbes, dipastikan langkah itu juga membuat rapper itu kehilangan statusnya sebagai miliarder.
Menurut laporan itu, sekitar US$1,5 miliar kekayaan bersih West dikaitkan dengan kemitraannya dengan Adidas, yang berarti hilangnya kesepakatan itu menurunkan kekayaannya menjadi US$400 juta. Publikasi itu memperkirakan sisa kekayaan bersihnya dipimpin oleh katalog musiknya, kepemilikan real estat, uang tunai, dan 5% sahamnya di Skims, perusahaan shapewear mantan istrinya Kim Kardashian.
Universal Music Group, perusahaan induk dari label rekaman lama West Def Jam Recordings, juga diminta untuk merilis pernyataan meskipun West tidak lagi menandatangani kontrak dengan Def Jam.