Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia selain kaya akan panorama alam yang menyejukkan mata, tetapi negara kepulauan yang terdiri dari 16.771 ini juga syarat akan sejarah yang menghidupkannya.
Sehingga tak heran jika banyak sekali peninggalan-peninggalan zaman terdahulu yang dapat ditemukan di Indonesia.
Selain itu, dengan keragaman yang ada di Indonesia, membuat Indonesia punyai banyak warisan budaya yang layak untuk dibanggakan. Tak heran jika ada lima warisan budaya Indonesia yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Berikut ini situs kekayaan Indonesia yang diakui oleh UNESCO berdasarkan Kantor Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO (KWRIU) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
1. Kawasan Candi Borobudur (Borobudur Temple Compounds)
Kawasan Borobudur ditetapkan menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, tepatnya pada (13/12/1991). Siapa yang tak mengenal kawasan budaya Budha yang termasuk salah satu yang terbesar di dunia yang terletak di Lembah Kedu, Jawa Tengah ini.
Mengutip laman Indonesiabaik.id, Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi saat pemerintahan Dinasti Syailendra. Dinding Borobudur memiliki 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa yang mencakup luas 2.500 meter persegi.
Dinding candi bersejarah ini, memiliki 2.772 panel relief, 504 patung Buddha dan 72 stupa yang mencakup luas 2.500 meter persegi. Berbead dengan candi lainnya, candi Borobudur terletak di atas bukit. Bahkan dari atas candi, wisatawan akan disajikan pemandangan dua gunung kembar yaitu, Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Gunung Merapi-Merbabu di sebelah timur laut.
Tidak heran jika Borobudur termasuk ke dalam keajaiban dunia ya!
2. Kawasan Candi Prambanan (Prambanan Temple Compounds)
Meskipun sama-sama candi, tetapi Candi Prambanan merupakan Candi peninggalan khas agama Hindu, sedangkan Candi Borobudur merupakan Candi peninggalan khas agama Budha. Candi Prambanan diakui oleh UNESCO bersamaan dengan Candi Borobudur pada (13/12/1991) lalu.
Dikutip dari laman Indonesiabaik.id, Candi Prambanan merupakan kompleks candi terbesar yang terbesar untuk Siwa di Indonesia yang menggambarkan kisah Ramayana dalam kisah cerita dan dedikasi untuk tiga dewa Hindu (Siwa, Wisnu dan Brahma).
3. Situs Manusia Purba Sangiran (The Sangiran Early Man Site)
Beranjak dari percandian, kini warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCO yang lain adalah Situs Manusia Purba Sangiran yang ditetapkan beberapa tahun setelah Candi Borobudur dan Candi Prambanan, tepatnya pada (7/12/1996). Ini terletak di Sragen dan Karanganyar Jawa Tengah.
Situs manusia purba Sangiran tidak hanya dikembangkan sebagai destinasi wisata bersejarah, tetapi juga menjadi tempat penelitian berbagai ilmu, seperti arkeologi, geologi serta patologi.
Hal ini lantaran di Situs manusia purba Sangiran memiliki koleksi fosil manusia purba, alat-alat dari batu purba, ataupun lapisan tanah pada masa itu, dengan jumlah yang banyak, ribuan.
4. Subak Bali
Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak Sebagai Manifestasi Filosofi Tri Hita Karana (Cultural Landscape of Bali Province: the Subak System as a Manifestation of the Tri Hita Karana Philosophy)
Pulau dewata, Bali yang syarat akan kekayaan budaya dan alam juga termasuk ke dalam warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, yaitu sistem Subak sebagai manifestasi filosofi Tri Hita Karana yang ditetapkan 10 tahun yang lalu, pada (6/7/2012).
Filosofi Tri Hita Karana mencerminkan hubungan harmonis antara Tuhan, manusia serta alam. Indonesiabaik.id menyebut filosofi ini lahir dari pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun.
Ini terdiri dari lima sawah dan candi airnya yang meliputi 19.500 ha. Didalamnya ada kawasan Subak Pakerisan dan Subak Catur Angga Batukaru, serta dua pura utama Pura Ulun Danu Batur dan Pura Taman Ayun.
5. Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto)
Di Sumatera Barat terdapat tambang batubara ombilin Sawahlunto. Mengutip laman Roren Kemendikbud, tambang batubara ombilin Sawahlunto menunjukkan perkembangan teknologi perintis pada abad ke-19.
Ini menggabungkan antara ilmu teknik pertambangan bangsa Eropa dengan kearifan lingkungan lokal, praktik tradisional, dan nilai-nilai budaya dalam kegiatan penambangan batubara yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat.
Warisan budaya Indonesia ini ditetapkan oleh UNESCO tiga tahun silam, tepatnya pada (10/07/2019).