Bisnis.com, JAKARTA - Kini giliran trofi Piala Dunia yang menjadi sorotan dunia. Usai, para penganut teori Bumi Datar meminta agar trofi Piala Dunia diubah menjadi bentuk datar bukan berbentuk bulat seperti selama ini.
Unggahan itu lantas ramai diperbincangkan dan menuai banyak kritik, karena kelompok tersebut kerap menyuarakan hal kontroversial tentang keyakinan mereka akan bentuk Bumi yang datar. Pengamatan mereka, yang diklaim ilmiah, selalu menyangkal fakta bahwa bumi itu bulat.
Adapun, trofi Piala Dunia FIFA sendiri diketahui sudah digunakan bertahun-tahun dengan desain yang menggambarkan dua orang sedang mengangkat Bumi yang mengandung emas 18 karat.
Lantas, sebenarnya seperti apa sejarah dari trofi Piala Dunia tersebut? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Sejarah dan Perkembangan Trofi Piala Dunia
Sejak debutnya di turnamen Piala Dunia FIFA pertama, pada tahun 1930, nyatanya trofi Piala Dunia mengalami perkembangan, meski kedua trofi tersebut dibuat dengan kombinasi logam dan batu langka.
Melansir dari Elements, sejak munculnya Piala Dunia pada tahun 1930, ada dua trofi yang telah digunakan, yaitu Trofi Jules Rimet yang dirancang oleh pematung Prancis, Abel Lafleur dari tahun 1930 hingga 1970. Lalu,Trofi yang didesain ulang oleh Silvio Gazzaniga untuk menggantikan trofi asli di turnamen Piala Dunia FIFA 1974 hingga saat ini.
Trofi Jules Rimet
Perjalanan trofi Piala Dunia FIFA dimulai dari Jules Rimet, Presiden ketiga FIFA. Di mana, dia memutuskan untuk menggelar turnamen sepak bola internasional. Piala Dunia pertama, diselenggarakan di Uruguay pada 1930.
Pada awalnya, trofi ini dijuluki Victory dan biasa disebut Coupe du Monde yang dirancang oleh Abel Lafleur, seorang pematung Prancis yang kemudian akan berkompetisi dalam kompetisi seni yang diadakan selama Olimpiade Los Angeles 1932.
Adapun bentuk dari trofi Piala Dunia saat itu, terinspirasi dari Nike of Samothrace, dewi kemenangan Yunani yang tengah mengangkat Piala segi delapan di atas kepalanya dengan karangan bunga di lehernya.
Trofi tersebut memiliki tinggi 35 cm dan beratnya 3,8 kg yang terbuat dari perak murni berlapis emas dan alasnya dari batu semi mulia yang disebut lapis lazuli. Terdapat juga lempengan emas yang dipasang di masing-masing dari empat sisi alas, di mana nama negara pemenang diukir setelah setiap edisi.
Kemudian, pada tahun 1946, ketika presiden FIFA Jules Rim trofi merayakan hari jadi ke-25 masa jabatannya, untuk menghormati sosoknya, maka trofi itu berganti nama menjadi Trofi Jules Rimet
Sejak awal, sudah disepakati bahwa tim pertama yang menjuarai Piala Dunia tiga kali akan mendapatkan trofi secara permanen. Pada tahun 1970, Brasil menandai kemenangan ketiganya dengan mengalahkan Italia di final dan membawa pulang trofi Jules Rimet.
Sayangnya, pada tahun 1983, trofi yang bahkan selamat dari Perang Dunia 2 tersebut telah dicuri dari markas Brazilian Football Confederation (CBF) di Rio de Janeiro dan tidak pernah ditemukan. Satu-satunya bagian asli dari trofi Jules Rimet yang masih ada adalah alas yang diganti pada tahun 1954 untuk menampung lebih banyak nama tim pemenang.
Trofi Piala Dunia FIFA
Setelah menyerahkan trofi asli Abel Lafleur ke Brasil pada tahun 1970, FIFA mengadakan kompetisi desain untuk mencari trofi Piala Dunia baru. Asosiasi tersebut menerima 53 pengajuan dari tujuh negara dan rancangan Silvio Gazzaniga dari dua figur manusia yang memegang Bumi di tangan mereka memenangkan kompetisi.
Trofi baru ini memiliki tinggi 36,5 cm dan berat 6,17 kg yang terbuat dari 5 kg emas 18 karat dan dua lapis perunggu. Pangkal piala berdiameter 13 cm dan nama semua tim pemenang sejak 1974 beserta tahun terukir di atasnya. Trofi Piala Dunia kedua ini mampu mengakomodir nama 17 negara pemenang dan tahun.
Berbeda dengan trofi Jules Rimet, trofi Piala Dunia FIFA saat ini tidak akan diserahkan kepada tim dan secara permanen akan diserahkan kepada FIFA.
Sebagai gantinya, pemenang Piala Dunia FIFA secara permanen dapat menyimpan Trofi Pemenang Piala Dunia FIFA, yakni trofi replika perunggu berlapis emas untuk setiap turnamen yang mereka menangkan.
Sebagai informasi, salah satu replika tersebut juga diberikan kepada Nelson Mandela sebelum Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada tahun 2010. Dirinya menjadi satu-satunya individu yang menerima replika resmi trofi hingga saat ini.
Selain itu, hanya sekelompok orang terpilih yang diizinkan menyentuh trofi Piala Dunia FIFA yang asli, seperti kepala negara dan mantan pemenang Piala Dunia,
Sampai saat ini, bisnis keluarga seniman tempat Gazzaniga bekerja masih memegang hak untuk membuat trofi ikonik tersebut.
Harga Trofi Piala Dunia FIFA
Trofi Piala Dunia akhirnya mendarat di Qatar jelang kick-off pada 20 November mendatang. Trofi tersebut diresmikan setelah tur dunia 51 kaki, dengan persinggahan di 32 negara yang telah memenuhi syarat untuk turnamen tahun ini.
Meskipun pada saat pembuatan harganya berkisar US$50.000, tapi saat ini diperkirakan trofi tersebut telah bernilai sekitar $20 juta atau setara dengan Rp314 miliar.