Elon Musk/Bloomberg
Entertainment

Kebijakan Baru Twitter, Usai Akun Pelacak Lokasi Jet Pribadi Elon Musk Diblokir

Arlina Laras
Jumat, 16 Desember 2022 - 16:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Twitter telah meluncurkan pembaruan kebijakan informasi pribadi, usai melakukan pemblokiran akun @ElonJet milik mahasiswa University of Central Florida bernama Jack Sweeney.

Mahasiswa ini dikenal karena telah melacak penerbangan jet pribadi Elon Musk, Gulfstream G650ER dengan nomor registrasi N628TS. 

Perlu diketahui, sebelumnya Elon Musk sempat membantah bahwa dirinya akan menyingkirkan akun yang dirasa mengganggu dirinya. 

Dia bahkan berkomitmen untuk tetap menunjung tinggi kebebasan bereskpresi di media sosial sekalipun menimbulkan risiko keamanan baginya, dalam hal ini adalah akun @ElonJet. Tapi, saat ini komitmen itu tidak berlaku lagi, karena Twitter telah melakukan pembaruan kebijakan.

Lantas, seperti apa kebijakan terbaru privasi Twitter terkait pelacakan pesawat? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Mengutip dari akun resmi Twitter Safety pada Jumat (16/15/2022) menjelaskan, apabila ada akun yang membagikan lokasi langsung seseorang di Twitter, maka Twitter akan menghapus secara otomatis tweet yang membagikan informasi tersebut serta akun yang mengunggah akan ditangguhkan. Karena, menurut pihak Twitter informasi tersebut dapat menimbulkan cidera fisik sangat membahayakan. 

Lebih lanjut, meski informasi tersebut tersedia untuk umum, namun jika tanpa izin orang bersangkutan, maka unggahan informasi terkait lokasi fisik, baik yang dibagikan di Twitter secara langsung atau menggunakan tautan URL dari rute perjalanan, atau informasi identitas lainnya yang akan mengungkapkan lokasi seseorang, maka hal tersebut telah melanggar kebijakan privasi Twitter.

"Saat ini, Anda masih dapat membagikan lokasi langsung Anda sendiri di Twitter. Namun, tweet yang membagikan milik orang lain juga tidak dilarang oleh kebijakan ini, ketika Anda memang membagikan informasi lokasi historis (bukan pada hari yang sama). Bahkan, konten yang membagikan informasi lokasi terkait keterlibatan atau acara publik, seperti konser atau acara politik masih sangat diperbolehkan,” jelas @TwitterSafety.

Peristiwa Dibalik Terbitnya Kebijakan Baru

Menurut Musk, malam sebelumnya, seseorang mengikuti sebuah mobil mengira dia ada di dalamnya. Mereka diduga memblokir mobil dan naik ke kap mobil. Mobil itu memiliki putra Musk di dalamnya, tetapi bukan Musk sendiri.

Meskipun Musk tidak menyebutkan apakah orang tersebut menggunakan akun ElonJet dengan cara apa pun, dia mengatakan bahwa dia mengambil tindakan hukum terhadap Sweeney dan organisasi lain.

Alhasil, peristiwa ini tampaknya bertepatan dengan dirilisnya perubahan kebijakan Twitter. Atas kejadian tersebut diketahui ada sekitar 30 akun yang dikelola oleh Sweeney telah diblokir. Beberapa dari akun ini melacak penggunaan jet pribadi miliarder lainnya. 

Larangan Twitter Terkait Pelacakan Rute Pesawat

Akhirnya, Twitter membuat kebijakan privasi baru yang mencegah orang lain membuat bot untuk melacak rute pesawat tokoh publik. Namun, larangan tersebut juga menimbulkan kritik terhadap Musk karena sifat perubahan istilah yang tampaknya ditargetkan.

Sebagai informasi, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengatur agar seluruh pesawat beroperasi dengan mengaktifkan transponder Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) yang berfungsi mengirimkan sinyal yang dapat dilacak publik. Tapi demi privasi, pemilik pesawat dapat merahasiakan nomor penerbangannya, sehingga publik tidak tahu kemana pesawat menuju. Meski begitu, pesawat tetap wajib mengaktifkan transponder dan karenanya tetap dapat dilacak oleh publik, termasuk pesawat jet pribadi Elon Musk. 

Tak heran, jika informasi tersebut bisa dilacak siapapun, salah satunya oleh Jack Sweeney yang berhasil melacak secara kontinu setiap pergerakan pesawat Elon Musk melalui akun Twitter @ElonJet. 

Pada awal Januari lalu, Elon Musk, di puncak kejengkelannya, menawarkan Jack Sweeney uang sebesar US$5.000 atau Rp78 juta agar tak melacak pesawat jet pribadinya Gulfstream G650 ER. Lebih dari itu, Elon Musk meminta agar akun @ElonJet ditutup permanen.

Sayangnya, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah. Dalam direct message atau DM Twitter balasan Jack Sweeny, ia meminta ditambahkan “0” di belakang menjadi US$50.000 yang setara dengan Rp781 juta. Menurutnya, itu mungkin akan bermanfaat untuk aktivitas perkuliahannya atau mungkin bisa membeli Tesla Model 3. Elon pun membalas bahwa dirinya tidak setuju dengan permintaan gila dari Jack dan sejak saat itu Elon Musk tak pernah membalasnya lagi.

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro