Ilustrasi taman bacaan
Relationship

Tahun 2023, Ditargetkan Ada 388 Spot Baca Digital di Jakarta

Arlina Laras
Kamis, 22 Desember 2022 - 18:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi membawa segala sesuatu ke era digital, tak terkecuali perpustakaan. Maka, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta memiliki target menambah spot baca digital sebanyak 388 di tahun 2023.  

Pasalnya, di masa mendatang koleksi perpustakaan akan didominasi oleh koleksi digital yang bisa diakses melalui internet. Sehingga, nanti akan disediakan berbagai koleksi genre buku dari banyak penerbit untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Jakarta. 

Lebih lanjut, spot baca digital tersebut dapat dijangkau hingga radius 200 meter. Sehingga, diharapkan seluruh RW akan memiliki spot baca digital.

“Terkait lokasinya, kami akan menampung aspirasi dari masyarakat, lokasi mana yang paling cocok di lingkungan tersebut. Saat ini masih 8 titik percobaan, beberapa ada di Kantor Walikota dan Ragunan menjadi percontohan. Cara menggunakannya tinggal scan saja,” jelas Kasudin Pusip Jakarta Selatan, Evita Dwi Saiverda pada Bisnis dalam acara peresmian McD Library di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Evita menyatakan, perpustakaan saat ini sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat. Apalagi di era digital, yang mana masyarakat terutama anak-anak lebih dekat dengan aktivitas pada gadget daripada membaca buku. Secara otomatis hal tersebut kian menggerus minat baca masyarakat.

Sehingga, penting untuk menghadirkan program serta gerakan guna meningkatkan literasi masyarakat di DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan,

“Meski, kini minat literasi masyarakat terus mengalami peningkatan. Tapi, Inisiatif Keluarga Ringkas Aksara (IKRA) dan kegiatan Baca Jakarta menjadi upaya kami untuk bisa menjemput bola dalam mengembangkan potensi, bakat dan kepedulian yang didapat dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan,” kata Evita pada Bisnis, Kamis (22/12/2022). 

Peran pemerintah, orang tua, guru serta pegiat literasi sangat diperlukan untuk memasyarakatkan dan mempromosikan kegemaran membaca melalui berbagai aktivitas literasi guna meningkatkan minat baca.

Bahkan, baginya meski kini spot baca digital mulai dihadirkan. Tapi, kehadiran taman baca secara offline tetap sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat berinteraksi dan saling berbagi pengetahuan satu sama lain.

Sumbang 6.281 Buku untuk Taman Baca Masyarakat

Seakan menjawab kebutuhan tersebut, Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka menyadari bahwa diperlukannya aksi nyata yang konsisten serta didukung dengan keterlibatan dari banyak pihak untuk meningkatkan literasi anak Indonesia.

Melalui inisiatif pengumpulan donasi buku dari pelanggan McDonald’s, sebanyak 6.281 buku bacaan anak yang masih layak baca telah terkumpul dari konsumen, dan saat ini telah di distribusikan ke 120 Taman Baca Masyarakat yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Adapun, langkahnya ini mengacu pada data dari riset survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) bahwa masalah dari minat dan literasi rendah itu rupanya bukan disebabkan oleh ketidakmampuan anak. Tapi, akibat sarana prasarana, seperti fasilitas ruang perpustakaan yang kurang memadai, bahkan beberapa sekolah masih belum memiliki ruang perpustakaan. Sehingga, banyak anak sulit mengakses informasi melalui buku.

Alhasil, kampanye ini akan menjadi fokus program kerja bersama untuk lebih mendekatkan masyarakat dengan buku, dalam bentuk beberapa program yang dilaksanakan dengan menyasar target yang beragam. Mulai dari penggalangan donasi buku bacaan anak, beasiswa pelatihan untuk guru, pelatihan kegiatan membaca nyaring atau read aloud untuk orang tua, dan penyediaan prasarana layak melalui renovasi Taman Baca Masyarakat (TBM).

“Alasan kami memilih Rumah Baca Zhaffa untuk direnovasi, karena sudah ada 50 anggota yang aktif. Sayangnya, meski telah menjadi pionir Taman Baca, di mana Rumah Baca ini telah berdiri sejaj 14 tahun lalu, membuat kondisi bangunannya perlu direnovasi. Kedepannya, kami pasti akan menyasar ke daerah-daerah lain,” jelasnya.

Sutji juga mengatakan bahwa program donasi buku ini akan terus dilanjutkan hingga tahun depan dengan harapan dapat menyumbangkan lebih banyak buku berkualitas di masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro