Amankah mengonsumsi produk unggas untuk saat ini?
Sejauh ini mengonsumsi produk dari unggas sangatlah aman, asalkan dimasak dengan sempurna. Semua bukti menunjukkan bahwa panas memasak yang tinggi cukup untuk melumpuhkan virus flu burung di unggas dan telur.
Masak unggas hingga airnya bening dan tidak ada daging berwarna merah muda, dan masak telur hingga matang, di mana kuning telurnya tidak lagi encer.
Meskipun tidak ada kasus infeksi virus yang terdokumentasi dengan menangani produk unggas mentah atau setengah matang, sebaiknya praktikkan penanganan makanan yang aman di dapur. Bahkan jika penularan melalui makanan sangat kecil kemungkinannya, tapi selama wabah H5N1, makanan harus dipanaskan hingga lebih dari 70 derajat selama setidaknya lima menit.
Cuci tangan sebelum menyentuh unggas dan telur, dan pisahkan produk unggas dari makanan lain. Dengan memperhatikan langkah-langkah ini, akan membantu Anda tetap aman dari kontaminan lain yang dapat membuat Anda sakit.
Kapan ada risiko pandemi?
Berdasarkan European Centre for Disease Prevention and Control, ketika dua virus influenza yang berasal dari spesies yang berbeda, misalnya babi dan manusia, bertemu dalam suatu organisme, informasi genetik dari kedua virus tersebut dapat bercampur membentuk virus baru. Ini juga dapat terjadi melalui mutasi virus yang terus menerus.
Lalu, virus seperti itu, tentunya dengan karakteristik permukaannya yang baru, akan berhadapan dengan sistem kekebalan tuyang sama sekali tidak siap menghadapinya atau hanya mampu memberikan tanggapan kekebalan yang sama sekali tidak memadai.
Alhasil, jika virus baru memicu gejala penyakit, maka dapat dengan mudah ditularkan antar manusia, misalnya melalui berjabat tangan atau bersin, sehingga ini berisiko membuat pandemi muncul, dimana sejumlah besar orang di seluruh dunia akan mengembangkan penyakit tersebut dalam waktu yang sangat singkat.
Artinya, ada risiko yang jauh lebih besar bahwa kedua virus ini akan bertemu di sini dan DNA mereka akan bergabung membentuk virus baru yang berbahaya.
Tindakan pencegahan apa yang harus diambil?
Max Planck Society telah menerbitkan pedoman yang harus diambil saat bepergian, utamanya bagi warga yang menemukan H5N1 atau bahkan berpergian ke negara yang tengah terjangkit H5N1, yaitu:
1. Orang-orang yang bepergian di negara-negara yang diketahui menemukan adanya H5N1 harus menginformasikan tentang riwayat diri mereka sendiri melalui situs web Kantor Luar Negeri Federal, WHO dan Federal Research Institute for Animal Health ) .
2. Secara umum, kontak dengan unggas dan babi di pasar atau peternakan harus dihindari dan mencuci tangan secara teratur sangatlah penting.
3. Hindari menyentuh burung yang sakit dan permukaan yang mungkin tertutup kotorannya
4. Gunakan pakaian pelindung dan masker pernapasan khusus jika bekerja dengan burung atau jika pergi ke gedung dengan unggas yang sakit, mati, atau kotoran dari burung yang terinfeksi
5. Selain itu, saat bepergian ke daerah yang terkena dampak, penting untuk membawa disinfektan, termometer, dan jika perlu, obat antivirus.
6. Jika Anda mengalami gejala yang berhubungan dengan dugaan infeksi flu burung, Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter dan menghubungi kedutaan.
7. Hindari mengonsumi daging setengah matang atau mentah jika bepergian ke negara lain.
8. Sekembalinya dari perjalanan di daerah yang terkena dampak, penting untuk memeriksa suhu tubuh Anda dan mengawasi kemungkinan gejala selama sepuluh hari. Konsultasikan dengan dokter segera jika ada dugaan infeksi.
9. Impor burung, bulu, dan telur sangat dilarang.