Bisnis.com, JAKARTA - Saat iklim atau cuaca berubah, terkadang membuat banyak orang yang jatuh sakit.
Di Indonesia sendiri, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprakirakan fenomena cuaca ekstrem yang meliputi hujan lebat, angin kencang, ombak tinggi, dan awan kumulonimbus, masih akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Secara rinci, hujan lebat diprakirakan masih akan terjadi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, dan kawasan timur Indonesia.
Tentu, cuaca yang ekstrim ini bisa memengaruhi kondisi fisik tubuh, mulai merasakan tenggorokan gatal dan hidung tersumbat.
Baca Juga Manfaat Buah dalam Menjaga Stamina Tubuh |
---|
Bahkan, selain melemahnya daya tahan tubuh, penyakit yang sering muncul saat cuaca ekstrem antara lain batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA). Jika, dalam kondisi , batuk dan pilek bisa sembuh dalam waktu 3-5 hari. Justru, ketika cuaca ekstrem, penyakit bisa lebih bertahan lama dengan durasi lebih dari tujuh hari.
Sehingga, penting untuk mengetahui beberapa persiapan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang tidak menentu. Berikut 5 cara mencegah sakit selama masa transisi cuaca. Simak ulasannya.
1. Cuci tangan
Penting untuk mencuci tangan secara teratur. Pasalnya, tangan dapat membawa banyak kuman dari berbagai permukaan yang disentuh sepanjang hari. Hindari menyentuh mulut, mata, atau telinga karena akan memudahkan kuman dan virus masuk ke tubuh.
Pastikan juga, untuk mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan. Gunakan pembersih tangan atau handsanitizer jika tidak dapat mencuci tangan dengan sabun dan air.
2. Berkumurlah dengan air
Melansir dari Times of India, orang yang berkumur dengan air biasa lebih kecil kemungkinannya untuk tertular penyakit pernapasan bagian atas, dibandingkan dengan mereka yang tidak berkumur.
Seseorang bisa berkumur air hangat dengan sedikit garam. Berkumur adalah cara sederhana untuk menghilangkan bakteri yang mungkin tertinggal di mulut dan tenggorokan. Dianjurkan untuk berkumur air di sekitar mulut selama 60 detik dan kemudian memuntahkannya.
3. Tetap aktif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa melakukan olahraga ringan secara teratur –45 menit olahraga selama 3 hingga 5 hari per minggu – dapat membuat sistem kekebalan tubuh lebih mampu melawan penyakit pernapasan bagian atas. Studi lain menunjukkan bahwa mereka yang berjalan selama 35-45 menit (5 hari seminggu) akan lebih sedikit mengalami sakit dibandingkan dengan mereka yang memiliki gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
4. Tidur yang cukup
Kebiasaan dan durasi tidur dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidur kurang dari 7 jam per malam hingga 3 kali lebih rentan terkena flu, dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih dari 7 jam. Jadi cobalah untuk membuat jadwal tidur selama 7-9 jam dan patuhi itu. Sangat ideal untuk menyelaraskan jadwal tidur dengan waktu matahari terbenam dan matahari terbit.
5. Tetap terhidrasi
Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga kesehatan yang baik selama cuaca dingin, seperti saat cuaca hangat. Tetap terhidrasi membantu menjaga selaput lendir saluran hidung agar tetap lembab. Ini akan membantu mereka untuk menangkap penyerbu virus memasuki tubuh. Sayangnya, masih banyak orang cenderung minum lebih sedikit air selama musim dingin.
6. Makan-makanan anti inflamasi
Makanan padat nutrisi yang tinggi antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi dapat membantu meningkatkan kekebalan dan melindungi tubuh agar tidak sakit akibat perubahan cuaca. Makan makanan seperti sayuran berdaun gelap, beri, salmon, dan ubi jalar. Kacang-kacangan seperti almond, juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh selama pergantian musim.