smart living
Fashion

Gaya Hidup Smart Living vs Ecopark

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 18 Februari 2023 - 10:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gaya hidup hunian di Indonesia kini memiliki banyak pilihan.

Hal ini bisa disesuaikan dengan beragam hal. Mulai dari finansial, hobi hingga gaya hidup sehari-hari Anda.

Beberapa tren hunian di Indonesia yang lumayan banyak diminati yakni smart living bagi mereka yang ingin hidup serba praktis dan simple, dan juga green living bagi mereka yang ingin memiliki hunian asri dan alami.

Tren hunian ini dimafaatkan oleh sejumlah pelaku usaha yang ramai-ramai menawarkan konsep smart living dengan smart home dan ecopark yang mengandalkan nature atau alam.

Menurut Hardy Novendy, selaku Direktur Operasional Deon, anak usaha Dekkson yang menawarkan konsep smart living sejak Mei 2022, rumah yang terdigitalisasi dan terotomatisasi dapat memberikan perubahan besar pada gaya hidup penghuninya.

Hidup pun jadi jauh lebih mudah dan simple. Alasannya karena rumah menjadi lebih interaktif dan responsif terhadap kebutuhan penghuninya.

Dengan menerapkan konsep smart home yang cocok, pengguna dapat lebih mudah dalam mengakomodir segala kebutuhan dan rumah lebih nyaman.

"Pasalnya semakin berkembangnya zaman, semakin sadarnya kebutuhan masyarakat dalam konsep rumah pintar demi terciptanya keamanan dan kenyamanan," ujarnya.

Dia mengatakan konsep smart living banyak macamnya, semisal smart security, smart lighting, smart electrical dan smart home.

Konsep smart living tak terlepas dari pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT).

Dengan Smart Living, katanya, Anda bisa dengan mudah mengintegrasikan semua fitur produk. Sehingga Anda bisa mengatur seisi rumah hanya dengan mengoperasikan smart phone.

Hadirnya sistem rumah pintar ini tentunya dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan tinggal di rumah. 

Sementara itu, Rida Sobana, Direktur dari DP Architects, Singapura mengatakan konsep dasar dari Ecopark itu adalah mencoba menggabungkan 2 peran.

Yaitu Sustainability, fungsi dasar yaitu sebagai penyediaan ruang terbuka hijau yang asri, menjadi paru-paru kota, fungsi penampungan air hujan dan pengendalian banjir, serta menjamin terciptanya ekosistem lingkungan yang sehat. 

"Peran kedua adalah Place Making/Public Space dimana fungsi lainnya adalah menciptakan ruang hijau yang aktif dan menjadi destinasi favorit komunitas dan warga di sekitar, sehingga menjadi bagian yang integrated dari tata ruang kota di PIK2”, jelas Rida.
 
Secara prinsip, karena ukuran Ecopark yang sangat luas, maka dibagi atas 3 bagian. Barat, Tengah, dan Timur.  Barat bertemakan air, Tengah bertemakan taman, dan Timur bertemakan alam. Hal yang menarik adalah di tepi danau di dalam ecopark akan dibangun rumah-rumah ibadah dengan desain yang yang ikonik.

Dia mengatakan salah satu hunian yang mengangkat tema ecopark adalah PIK 2 dari Agung Sedayu yang juga menyediakan Masjid Agung, Halal District PIK2 seluas +/- 8 Ha, pusat kuliner dan wisata halal seperti Haji Lane di Singapura, serta pasar tradisional yang dikelola secara modern seperti Geylang Serai Singapura.

Selain masjid, juga direncanakan untuk dibangun gereja katolik, vihara dan kuil. Selain fasilitas ibadah, rencananya juga disiapkan sekolah, rumah sakit, dan area bermain anak terbesar yang semuanya didesain menyatu dengan alam. 
 
“Kawasan Ecopark mewakili keragaman kultur budaya dunia, termasuk di antaranya zona Halal yang terinspirasi dari pusat-pusat kebudayaan Islam di dunia, seperti Kerajaan Mataram dari Nusantara dan Xinjiang dari Tiongkok, zona Gereja Katolik dan Goa Maria, zona kuil Thailand yang dilengkapi Patung Budha 4 wajah, zona Kuil India Shiva Mandhir, zona Kuil Tiongkok, zona Kuil Korea, zona kuil Jepang dan zona Kuil Vietnam.” paparnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro