Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan bipolar ditandai dengan adanya perubahan suasana hati dan energi yang tidak biasa. Ini disebut “mood episode” dan berlangsung setidaknya seminggu dalam kasus mania (merasa sangat ‘naik’), dua minggu dalam kasus depresi (merasa sangat ‘turun’).
Dilansir dari Everyday Health, Selasa (14/3/2023), gejala-gejala mania dan hipomania adalah sebagai berikut:
- Merasa luar biasa ceria, gembira, atau mudah tersinggung
- Suasana hati dan energi yang meningkat
- Kebutuhan tidur menurun
- Pikiran bercabang
- Sulit berkonsentrasi
Seseorang dengan gangguan bipolar yang sedang mengalami kasus mania dapat menyebabkan masalah yang signifikan, seperti menghabiskan uang secara kompulsif dan tidak bisa pergi bekerja atau sekolah.
Sementara itu, gejala-gejala depresi adalah sebagai berikut:
- Kesedihan, kekosongan, keputusasaan
- Kehilangan minat pada sebagian besar atau semua aktivitas
- Masalah tidur hingga kelelahan
- Kegelisahan dan perilaku melambat
Beberapa penderita gangguan bipolar yang sedang ada di episode depresi dan mania juga disertai dengan halusinasi atau delusi.
Dilansir dari Everyday Today, menurut Jeffrey Bennett, profesor psikiatri klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Illinois, “Dan sayangnya, bunuh diri adalah hal biasa [saat halusinasi dan delusi].”
Ini penyebab atau pemicu yang paling umum terjadinya mood episode pada gangguan bipolar:
1. Stres
Stres merupakan salah satu pemicu bipolar yang paling umum. Penyebab stres sangat individual, seperti peristiwa hidup dan pola gaya hidup tertentu dapat menjadi pemicu.
2. Perubahan pola tidur atau kurang tidur
Orang-orang yang kurang tidur berisiko mengalami mood episode yang berulang. Interpersonal and social rhythm therapy (IPSRT) merupakan salah satu cara pencegahan yang paling efektif untuk penderita bipolar. Perawatan ini membantu Anda dalam mengelola jadwal tidur, diet, dan kebiasaan olahraga teratur.
Baca Juga : Penting! Ini 10 Tips Menjaga Kesehatan Mental |
---|
3. Berargumen dengan pasangan, teman kerja, atau teman
Hubungan yang rusak dan pertengkaran yang sering bisa menjadi akibat dari gangguan bipolar. Konflik hubungan dengan siapa pun dapat memicu stres dan menjadi faktor penyebab mood episode pada gangguan bipolar.
4. Putus hubungan
Beberapa orang dengan gangguan bipolar, terutama yang memiliki riwayat mood episode yang parah, mengalami kehancuran dalam hubungan percintaan dan pernikahan mereka. Meminta pertolongan terapis dapat membantu mengurangi mood episode terjadi.
5. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan tidak menyebabkan gangguan bipolar, tetapi dapat menyebabkan mood episode terjadi secara tiba-tiba. Tidak hanya itu, hal tersebut dapat memperburuk gejala-gejala depresi.
6. Antidepresan, kortikosteroid, dan obat lain
Antidepresan dapat memicu episode mania. Mood dan perilaku menjadi tidak stabil. Dilansir dari Everyday Health, menurut Keming Gao, depresi bipolar tingkat 1, antidepresan harus digunakan hanya dengan penstabil suasana hati.
Jika gejala sudah membaik, pasien dan dokter harus mempertimbangkan untuk menghentikan konsumsi antidepresan. Obat lain yang dapat memicu episode mania adalah kortikosteroid, obat tiroid, dan obat penekan nafsu makan.
7. Musim baru dan ‘clock genes’ abnormal
Melansir dari Everyday Health, sekitar 20% penderita gangguan bipolar mengalami fluktuasi mood saat cuaca atau musim berubah. Mereka cenderung mengalami depresi selama awal musim dingin dan mania atau hipomania selama musim semi atau musim panas. Para ahli mengaitkannya dengan sinar matahari yang didapatkan tiap harinya.
Respon ini dikendalikan oleh sekumpulan gen kompleks yang biasa disebut dengan ‘clock genes’. Jika beberapa gen ini tidak normal, Anda berisiko mengalami gangguan bipolar musiman.
8. Kehamilan seiring dengan perubahan pola tidur dan pergeseran hormon
Menurut para peneliti, mengubah pola tidur, mengubah resep obat, dan mengubah hormon setelah melahirkan dapat digabungkan menjadi faktor risiko suasana hati pasca persalinan.
9. Masalah finansial dan emosional yang disebabkan kehilangan pekerjaan
Salah satu penyebab stres yang tak terduga adalah kehilangan pekerjaan. Kehilangan pekerjaan dapat mengubah emosi secara dramatis dan dapat memicu mood episode dalam bipolar.
10. Berkabung
Berkabung karena kematian seseorang yang dicintai atau berharga dalam kehidupan dapat memicu episode dalam bipolar.