Bisnis.com, JAKARTA - Antrean panjang terlihat di Bandara Changi pada hari Jumat (31/3/2023). Hal tersebut dikarenakan adanya masalah pada sistem pemeriksaan imigrasi. Namun, dapat diatasi dalam waktu sekitar empat jam.
Antrean panjang tersebut berada di area keberangkatan bandara. Setelah kejadian itu, Immigration and Checkpoints Authority (ICA) mengatakan sekitar pukul 11.30 pagi bahwa ada "kelambatan intermiten" pada sistem imigrasi di setiap pos pemeriksaan.
"Penundaan diperkirakan akan terjadi dan para penumpang disarankan untuk menunda semua perjalanan yang tidak penting, jika memungkinkan," kata ICA, melansir dari channelnewsasia.com, pada Jumat (31/3/2023).
Mereka juga menyarankan kepada penumpang untuk berangkat ke bandara lebih awal karena adanya gangguan tersebut.
Jalur otomatis untuk keberangkatan di keempat terminal Bandara Changi ikut terkena dampaknya, ICA mengatakan dalam sebuah pembaruan sekitar pukul 14.00 bahwa para penumpang akan dialihkan ke jalur manual untuk pemeriksaan imigrasi.
Sekitar dua jam kemudian, pihak ICA mengatakan bahwa proses pemeriksaan imigrasi di semua pos pemeriksaan sudah kembali normal. Pihaknya juga tengah menyelidiki penyebab utama dari "gangguan sistem" tersebut.
"Antrean yang sangat panjang"
Antrean memanjang di area check-in karena penumpang dialihkan ke konter pemeriksaan imigrasi berawak daripada menggunakan mesin pemeriksaan otomatis.
Ada sekitar 30 penumpang di setiap antrean. Pihak bandara juga memberikan pengumuman "Pemeriksaan imigrasi untuk semua penumpang yang akan berangkat tertunda karena alasan teknis. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini."
Meskipun sejumlah antrean telah mereda pada pukul 14.00. Namun, masih saja ada antrean di dalam area check-in.
Beberapa jalur otomatis di pos pemeriksaan Woodlands dan Tuas juga terkena dampak dari adanya gangguan tersebut. Pihak ICA menambahkan bahwa tidak ada gangguan pada proses imigrasi di coastal checkpoints.
Otoritas tersebut mengatakan bahwa mereka telah memanggil kembali petugas yang sedang tidak bertugas untuk memberikan dukungan tambahan dan untuk "memastikan hukum dan ketertiban" di tengah-tengah penundaan tersebut.
