Bisnis.com, JAKARTA – Laporan baru dari UNICEF menunjukkan bahwa orang-orang di seluruh dunia mulai kehilangan kepercayaan untuk melakukan vaksin rutin pada anak terhadap beberapa penyakit seperti polio dan campak selama pandemi Covid-19.
Badan PBB tersebut menyebutkan 52 dari 55 negara yang mengikuti survei melaporkan penurunan persepsi publik terkait vaksin untuk anak di antara 2019 dan 2021.
Data tersebut merupakan pengingat yang mengkhawatirkan dengan adanya peningkatan rasa ragu pada vaksin di tengah informasi yang tidak benar, sehingga rasa percaya terhadap pemerintah pun ikut hilang.
"Kami tidak dapat membiarkan kepercayaan pada imunisasi rutin menjadi korban lain dari pandemi," kata Catherine Russell, direktur eksekutif UNICEF, dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Kamis (20/4/2023).
Dia juga menjelaskan bahwa jika vaksin tersebut tidak dilakukan, maka pada waktu mendatang, tingkat kematian akan lebih tinggi daripada sebelumnya, akan lebih banyak anak yang terkena campak, difteri, atau penyakit lainnya yang sebenarnya dapat dicegah.
Lahirnya pandangan yang tidak mempercayai vaksin tersebut sangat mengkhawatirkan, sebab, telah terjadi penurunan dalam imunisasi terhadap satu generasi selama pandemi melanda.
Secara keseluruhan, terdapat sekitar 67 juta anak yang melewati satu hingga lebih vaksin selama pandemi. Upaya untuk mengejar ketertinggalan tersebut juga terhenti.
Menurut UNICEF, kepercayaan seseorang terhadap vaksin di berbagai negara bersifat beragam.
Di beberapa negara, termasuk Papua Nugini gan Korea Selatan, kepercayaan yang mengatakan vaksin penting untuk anak mengalami penurunan sebanyak 44 persen. Kemudian di AS kepercayaan tersebut mengalami penurunan sebanyak 13,6 persen.
Sementara itu, kepercayaan di China, India, dan Meksiko tetap stabil, bahkan mengalami peningkatan pada kepercayaan terhadap pentingnya vaksin.