Bisnis.com, JAKARTA - Diabetes gestasional menjadi tipe diabetes yang kerap dialami oleh sejumlah wanita hamil sampai proses persalinan.
Ada perubahan hormon yang bisa membuat kinerja tubuh dalam mengelola insulin berubah sehingga memicu terjadinya resistensi insulin.
Hal inilah yang menyebabkan gula darah dalam tubuh akan meningkat dan menyebabkan diabetes gestasional.
Oleh karena itu harus diwaspadai, lantaran penyakit tersebut terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak menderita diabetes.
Bahkan yang makin mengkhawatirkan, umumnya diabetes gestasional tidak memiliki gejala apapun.
Namun ada sejumlah tanda yang menunjukkan wanita hamil mengalami gejala jika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) mulai dari, sering merasa lapar, merasa haus, sering buang air kecil, mudah merasa lelah hingga penyembuhan luka lebih lama.
Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Fatimah Eliana Taufik menjelaskan penyebab utama terjadinya diabetes gestational, karena kenaikan berat badan yang berlebih.
“Tidak hanya itu, riwayat keluarga dengan DM, adanya kadar gula berlebih dalam urin) juga bisa makin memperbesar potensi penyakit ini,” ujarnya dalam DEEP Interactive Forum 2023, Jumat (19/5/2023).
Apakah Diabetes yang Dialami Bisa Turun ke Bayi?
Fatimah menjelaskan diabetes gestational memang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 dalam beberapa tahun setelah melahirkan.
Tak hanya itu, kehadiran gestational diabetes juga dapat memiliki risiko terhadap bayi yang dikandung.
“Sebenarnya semua orang berisiko ya, apakah dia dilahirkan dengan ibu yang diabetes atau tidak diabetes. Tapi yang membedakan adalah tinggi rendahnya risiko,” ujar Fatimah.
Meskipun seorang Ibu tidak dapat sepenuhnya menghindari risiko mengembangkan gestational diabetes, namun ada beberapa langkah yang bisa ambil untuk mengurangi kemungkinannya.
“Penting bagi seorang wanita untuk merencanakan program penurunan berat badan yang sehat sebelum mencoba hamil, lalu pola makan dan hidup yang sehat, serta mengelola stress dengan tidur yang cukup,” tutupnya.