Bisnis.com, JAKARTA - Baru-baru ini, telah viral di media sosial karena teknik upselling milik J.CO dianggap curang oleh warganet karena tidak bilang-bilang ke konsumen. Warganet banyak yang geram dan mengeluh karena hal tersebut.
J.CO merupakan salah satu restoran Indonesia yang menjual kopi, donat, yogurt, dan beberapa makanan dan minuman lainnya. Di toko ini, Anda bisa membeli donat dengan berbagai jumlah, bisa satuan hingga lusinan. Karyawan toko-toko seperti J.CO biasanya melakukan upselling untuk memenuhi target karyawan itu sendiri.
Dilansir dari Shopify, upselling merupakan teknik penjualan yang mendorong pelanggan untuk membelanjakan lebih banyak uang dengan membeli versi upgrade atau premium dari produk yang awalnya ingin mereka beli.
Desas-desus mengenai upselling J.CO ini diawali dengan salah satu pengguna media sosial TikTok dengan nama pengguna @syanaka mengunggah video keluhannya. Dia mengawali video tersebut dengan tulisan, “SURAT TERBUKA UNTUK JCO.” di awal video. Dia memprotes kepada perusahaan donat tersebut lantaran terkena upselling tanpa persetujuan.
Kejadian tersebut terjadi di J.CO Graha Cijantung saat @syanaka ini ingin membeli 1 lusin donat. Dia ditawari untuk mengambil promosi beli 1 lusin donat besar dan 1 lusin mini donat seharga Rp148.000.
Namun, konsumen ini menolak karena memang ingin membeli 1 lusin donat saja. Dia pun bertanya pada karyawan J.CO mengenai harga donat tersebut. Karyawan yang melayaninya mengatakan bahwa harga untuk 1 lusin donat adalah Rp124.000.
Konsumen ini mengaku harga 1 lusin donat di J.CO tidak lebih dari Rp100.000 setahun yang lalu. Dia berasumsi harga donat tersebut sudah naik.
Setelah melakukan pembayaran, karyawan J.CO menanyakan konsumen tersebut ingin memilih pastry jenis apa sembari menyebutkan jenis-jenisnya. Konsumen tersebut bertanya pastry tersebut bonus atau bukan, tetapi tidak dijawab apa-apa oleh karyawan J.CO.
Karena buru-buru, dia hanya membayar tanpa mengecek struknya setelah itu. Sesampainya di rumah, konsumen ini bercerita pada ibunya mengenai harga donat di J.CO.
Ibu konsumen yakin bahwa 1 lusin donat harganya masih sama, yakni tidak sampai Rp100.000. Dia pun mengecek struk belanjaannya dan mendapati bahwa yang dia beli bukan 1 lusin donat, tetapi paket ‘1DZ-Pastry 5’. Jika melihat di aplikasi J.CO, harga 1 lusin donat adalah Rp93.000.
“Gw memang tidak rugi, toh gw bayar lebih dapat kue red velvet, tp seolah2 gw dipaksa beli itu. Entahlah ini namanya trik marketing atau apa, tapi gak gini juga caranya, memanfaatkan ketidaktahuan pembeli untuk menjual lebih banyak produk,” tulis konsumen @syanaka di akhir unggahannya.
Unggahan tersebut ditonton banyak warganet dan menjadi viral. Di luar platform TikTok, seperti Twitter, warganet membicarakan hal ini. Teknik upselling J.CO dinilai curang dan licik oleh warganet karena tidak bilang-bilang atau tanpa persetujuan konsumen. Beberapa juga membawa nama-nama perusahaan lain yang juga sering melakukan upselling, seperti Starbucks.
“Upselling tp tanpa persetujuan customer itu ttp termasuk scamming,” ujar pengguna Twitter dengan nama pengguna @carxxxx.
Adapun warganet yang membagikan cerita serupa. Karyawan melakukan upselling pada mereka dengan mulus tanpa ada informasi mengenai tambahan biaya. Warganet dengan nama pengguna @asanilta membagikan cerita bahwa dia terkena upselling tanpa informasi tambahan biaya saat 2017.
Pengguna @livng juga membuktikan kejadian yang serupa dengan dua konsumen lainnya. Namun, dia berhasil membeli tanpa tambahan-tambahan tersebut karena tegas menolak produk yang disebutkan oleh karyawan.
Mengenai kasus upselling J.CO kepada konsumen @syanaka, pihak J.CO telah menghubungi melalui pesan langsung di Instagram. J.CO ingin melakukan follow up perihal pembelian produk oleh konsumen di outlet Graha Cijantung.
Namun, konsumen tersebut membalas bahwa tidak ada yang perlu difollow up dan menyarankan untuk memperbaiki pelayanan J.CO. Dia mengatakan bahwa dia tidak merasakan adanya kerugian secara material dan membuat unggahan video sebelumnya untuk mengedukasi masyarakat.
Setelah J.CO melakukan konfirmasi tersebut, konsumen @syanaka menghapus video keluhan pada J.CO yang sebelumnya diunggah di akun TikToknya.