Bisnis.com, JAKARTA - Umrah backpacker mengacu pada konsep melakukan ibadah umrah tanpa menggunakan jasa travel umrah.
Istilah "backpacker" merujuk pada gaya perjalanan yang sederhana, mandiri, dan berbiaya rendah, di mana seseorang mengatur perjalanan mereka sendiri tanpa bergantung pada agen perjalanan atau paket tur.
Dalam konteks umrah backpacker, individu yang ingin melakukan ibadah umrah akan mengurus semua persiapan dan pengaturan perjalanan sendiri.
Mulai dari, pemesanan tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, dan pendaftaran di Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Bahkan, dari sisi keleluasaan waktu, umroh backpacker memiliki keunggulan. Jika umroh dengan travel dibatasi hanya 9-15 hari di tanah suci, Anda yang umroh mandiri bisa melaksanakannya lebih lama, tergantung kemampuan dan biaya Anda selama melakukan umroh.
Apa saja yang perlu dipersiapkan saat umrah ala backpacker? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya:
1. Visa umrah
Visa umrah adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap jemaah umrah. Visa umrah hanya bisa diurus melalui PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) yang resmi dan terdaftar di Kementerian Agama. Visa umrah biasanya berlaku selama 30 hari dan tidak bisa diperpanjang
2. Tiket pesawat
Tiket pesawat adalah salah satu komponen biaya terbesar dalam umrah backpacker. Namun, untuk mendapatkan harga yang ekonomis, sebaiknya Anda memesan tiket jauh-jauh hari, 6- 12 bulan sebelum keberangkatan.
Disarankan pula Anda booking tiket saat low season untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Sebab, sebagaimana musim-musim wisata lain, musim umroh juga mengenal peak season dan low season-nya.
Saat peak season harga tiket pasti lebih mahal dan bisa jadi biaya umroh backpacker justru menjadi lebih mahal karena harge tiket pesawat yang tinggi. Low season umroh terjadi pada bulan Februari hingga April.
3. Akomodasi
Akomodasi adalah tempat menginap selama berada di Mekah dan Madinah. Akomodasi bisa berupa hotel, apartemen, atau guest house.
Untuk mendapatkan akomodasi yang murah dan nyaman, sebaiknya memilih lokasi yang tidak terlalu dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, membandingkan harga dari berbagai sumber online, atau bergabung dengan komunitas umrah backpacker yang bisa berbagi akomodasi juga bisa menjadi pilihan.
4. Transportasi
Transportasi adalah sarana untuk berpindah dari bandara ke akomodasi, dari Mekah ke Madinah, atau dari akomodasi ke tempat-tempat ibadah lainnya. Transportasi bisa berupa taksi, bus, kereta api, atau sewa mobil.
Untuk mendapatkan transportasi yang murah dan mudah, sebaiknya menggunakan aplikasi transportasi online, membeli tiket bus atau kereta api secara online, atau menyewa mobil bersama-sama dengan jemaah lain
5. Perlengkapan ibadah
Perlengkapan ibadah adalah barang-barang yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah umrah dengan lancar dan khusyuk.
Perlengkapan ibadah bisa berupa pakaian ihram, sandal jepit, tas pinggang, sajadah, buku panduan umrah, obat-obatan pribadi, dan lain-lain. Sebaiknya hal tersebut dibawa dari Indonesia agar tidak perlu membeli di sana dengan harga yang lebih mahal.
6. Siapkan Jadwal
Membuat jadwal perjalanan saat berada di Mekkah sangat penting untuk mengurangi risiko tersesat.
Menggunakan pendekatan umroh backpacker bisa sangat bermanfaat karena Anda hanya perlu mengikuti jadwal yang telah dibuat sebelumnya tanpa harus repot memikirkan semuanya saat berada di Mekkah.
Oleh karena itu, penting untuk merencanakan perjalanan ini sebelum berangkat dari Indonesia. Dengan demikian, begitu tiba di Mekah, Anda hanya perlu mengikuti rencana yang telah disusun sebelumnya.
Dalam rencana perjalanan ini, Anda perlu mencantumkan tempat makan, akomodasi, transportasi, dan lokasi-lokasi untuk menunaikan ibadah umrah. Lebih baik jika Anda mengelompokkan lokasi-lokasi yang berdekatan dalam satu hari untuk efisiensi dan mengontrol biaya umroh.
Saat ini, setiap orang memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan umroh secara mandiri karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah meluncurkan platform layanan terintegrasi yang disebut Nusuk.
Platform ini memudahkan calon jemaah haji dalam merencanakan perjalanan mereka ke Mekkah dan Madinah.
Melalui Nusuk, prosedur kedatangan menjadi lebih sederhana bagi para pengunjung yang ingin melakukan umrah. Platform ini menyediakan berbagai layanan, seperti fasilitas visa, perizinan, paket perjalanan, dan informasi mengenai situs-situs keagamaan yang dapat dikunjungi di Arab Saudi.
Dengan Nusuk, prosedur kedatangan menjadi lebih mudah bagi para pengunjung yang ingin melaksanakan ibadah umrah.