Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkah Anda tertidur, tetapi sadar bahwa Anda sedang bermimpi? Jika Anda pernah mengalaminya, itu merupakan ciri dari lucid dream.
Dalam kondisi ini, orang yang mengalaminya dapat mengendalikan alur mimpinya sampai ke tingkat tertentu. Secara sederhana, mereka membimbing dan mengarahkan jalur miminya akan seperti apa.
Dilansir dari Verywell Mind, berdasarkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa lucid dream dan fungsi metakognitif memiliki sistem saraf yang sama. Hal ini berarti bahwa orang dengan kemampuan yang tinggi untuk memonitor pikiran mereka sendiri mungkin lebih mungkin untuk mengalaminya.
Ini cara untuk mengalami lucid dream:
1. Dapatkan lebih banyak tidur REM
Cara terbaik untuk mendapatkan lebih banyak tidur REM adalah dengan meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
2. Buatlah buku harian mimpi
Dengan membuat buku harian mimpi, kemungkinan besar mereka akan mengalami lucid dream.
3. Gunakan induksi mnemonik mimpi jernih atau mnemonic induction of lucid dreams (MILD)
Untuk teknisnya, Anda cukup mengatakan pada diri sendiri berulang kali bahwa Anda akan bermimpi dan Anda akan sadar bahwa Anda sedang bermimpi. Namun, teknik ini bergantung pada suatu bentuk memori yang dikenal sebagai memori prospektif, atau kemampuan untuk mengingat kejadian di masa depan.
Pada level tertentu, sulit bagi Anda untuk membedakan antara mimpi dan dunia nyata. Adapun saat mengalaminya, Anda dihadapkan oleh mimpi yang terkadang menakutkan. Melansir dari Healthline, berikut adalah cara bangun dari lucid dream:
- Berteriak minta tolong dalam mimpi memberi tahu otak Anda bahwa inilah saatnya untuk bangun
- Berkedip berulang kali dapat membantu pikiran Anda bersiap-siap untuk bangun
- Tertidur dalam mimpi Anda. Jika Anda kembali sadar bahwa Anda sedang bermimpi, tidurlah dalam mimpi Anda sehingga Anda dapat bangun dalam kehidupan nyata
Adapun manfaat dari lucid dream, antara lain:
1. Mengatasi mimpi buruk
Setiap orang dapat mengalami mimpi buruk karena itu adalah hal yang wajar. Namun, mimpi buruk yang berulang dapat menyebabkan stres dan kecemasan. Selain itu, hal ini dikaitkan dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD), depresi, dan penggunaan narkoba.
2. Meredakan kecemasan
Sebagian besar penelitian ilmiah berfokus pada PTSD dan kecemasan akibat mimpi buruk. Dengan adanya lucid dream juga dapat meredakan kecemasan yang disebabkan oleh alasan lain.
3. Meningkatkan keterampilan motorik
Lucid dream berpotensi memberi manfaat bagi rehabilitasi fisik. Penelitian dari tahun 2013 menunjukkan bahwa keterampilan motorik yang dilakukan secara mental dapat meningkatkan kemampuan fisik untuk melakukannya.
Di sisi lain, lucid dream juga memiliki aspek negatif seperti Masalah tidur WBTB dan MILD karena lucid dream dapat membuat Anda terbangun di tengah malam.
Adapun gangguan tidur dapat menyebabkan derealisasi atau perasaan bahwa orang, benda, dan lingkungan sekitar Anda nampak tidak nyata. Selain itu, lucid dream juga dapat meningkatkan gejala depresi karena adanya teknik induksi.
Bagi Anda yang pernah mengalami lucid dream, mungkin Anda pernah merasakan kelumpuhan tidur atau sering disebut ketindihan. Hal itu berlangsung singkat, tetapi mengganggu sehingga berpengaruh bagi kualitas tidur Anda.
Jika setelah mengalami lucid dream, Anda menjadi takut tidur, mimpi buruk, perubahan emosional, atau hal lain, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
