Merokok/boldsky.com
Health

Indonesia Bisa Tiru Jurus Swedia Tekan Angka Perokok

Rio Sandy Pradana
Senin, 19 Juni 2023 - 06:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dinilai bisa meniru Swedia yang memanfaatkan produk tembakau alternatif dalam upaya menjadi negara bebas asap rokok pertama di Eropa.

Pemerintah Swedia mengeklaim tingkat merokok di negara tersebut menurun dari 11 persen pada 2015 menjadi 5,16 persen per November 2022.

Capaian itu diwujudkan melalui strategi pengurangan bahaya tembakau dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif.

Berdasarkan laporan The Swedish Experience: A Roadmap for a Smoke-Free Society, strategi pengurangan bahaya tembakau menjadi faktor penting dalam menurunkan prevalensi merokok di negara Skandinavia tersebut.

Mantan Penasihat Masalah Kesehatan Masyarakat WHO Delon Human menuturkan strategi pengurangan bahaya tembakau yang diberlakukan Pemerintah Swedia yaitu mendukung penggunaan produk tembakau alternatif sebagai pilihan yang lebih rendah risiko bagi perokok dewasa.

Menurutnya, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik atau vape, dan kantong nikotin, memiliki profil risiko hingga 95 persen lebih rendah dibandingkan rokok.

"Produk ini dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memilih untuk terus menggunakan produk tembakau,” jelas Delon seperti dikutip dari businesswire.com, Senin (19/6/2023).

Dia menambahkan berkat pemanfaatan produk tembakau alternatif, persentase perokok di Swedia turun drastis. Selain menurunkan prevalensi merokok, pemanfaatan produk tembakau alternatif juga berdampak positif terhadap rendahnya persentase penyakit yang berkaitan dengan merokok dan insiden kanker.

Sebelumnya, peneliti dari Universitas Padjadjaran, Amaliya mengatakan produk tembakau alternatif sudah selayaknya dikedepankan menjadi opsi bagi perokok dewasa untuk mendapatkan nikotin lantaran telah terbukti secara kajian ilmiah memiliki profil risiko yang lebih rendah.

“Pemerintah seharusnya memaksimalkan produk ini untuk menurunkan prevalensi merokok sekaligus meningkatkan perbaikan kesehatan publik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro